Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

PTMSI Sultra Klarifikasi soal Atlet PON XXI Mundur Perkara Alat Pertandingan dan Uang Saku

PTMSI Sultra Klarifikasi soal Atlet PON XXI Mundur Perkara Alat Pertandingan dan Uang Saku
Atlet dan ofisial tenis meja Sulawesi Tenggara (Sultra) yang akan berlaga pada PON XXI 2024 Aceh-Sumatra Utara (Sumut) pada 6 September 2024. Foto: Istimewa.

Sulawesi Tenggara – Pengurus Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Sulawesi Tenggara (Sultra) memberikan klarifikasi mengenai atlet berinisial R yang mundur karena tidak mendapat fasilitas atau alat pertandingan dan uang saku.

Sekretaris PTMSI Sultra, Andi M. Budihard, menegaskan tidak ada atlet yang mundur usai pengukuhan. Dia mengatakan R merupakan atlet yang ikut pada Pra-PON dan belum terdaftar sebagai atlet PON XXI 2024 di Aceh-Sumatra Utara (Sumut).

“Tidak ada atlet yang mundur yang sudah kami daftarkan ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Jadi ada 3 atlet yang berangkat ke PON, 1 pelatih serta 1 ofisial,” ungkap Budi saat diminta konfirmasi Kendariinfo, Kamis (5/9/2024).

Budi menyebut R bukan mundur, melainkan tidak didaftarkan ke KONI, karena tidak siap. Menurut Budi, sebelum didaftarkan ke KONI, pihaknya lebih dulu melakukan konfirmasi kepada atlet yang bersangkutan.

“Terkait mundurnya salah satu atlet tenis meja pada kejuaraan PON, itu bukan mundur, tetapi yang bersangkutan sudah dikonfirmasi agar ikut berpartisipasi sebelum kami daftarkan ke KONI. Tetapi yang bersangkutan menyatakan tidak siap. Jadi dia belum resmi atlet PON,” ujar dia.

Ia juga mengungkapkan dalam laga PON XXI, KONI hanya menanggung pembiayaan untuk 1 atlet dan 1 pelatih. Sementara inisiatif PTMSI menanggung 2 atlet dan 1 ofisial. Pihaknya pun memaklumi KONI Sultra dalam hal pembiayaan untuk PON XXI.

Baca Juga:  Kontingen Biliar Sultra Tetap Berangkat ke PON XXI, meski Hanya Diberi Uang Saku

Budi juga mengakui R merupakan atlet yang sudah senior. Sementara PTMSI menginginkan adanya regenerasi atlet tenis meja Sultra.

“Pengurus provinsi tenis meja dalam rangka turut berpartisipasi, sehingga memberangkatkan atlet tambahan yang dibiayai murni dari kami, khususnya ketua pengurus provinsi secara mandiri,” ungkapnya.

Sementara R sebelumnya mengaku terpaksa mundur dari laga PON XXI, karena dukungan dari pemerintah daerah dianggap minim. R pun memilih mundur daripada harus ikut dengan fasilitas pertandingan yang disediakan sendiri.

“Saya diberi tahu itu bahwa untuk di PON nanti, peralatan tanding kami tidak ditanggung. Artinya harus kami sediakan sendiri,” ungkap R saat dihubungi Kendariinfo, Rabu (4/9).

Tak Dapat Peralatan Tanding, Atlet Tenis Meja Sultra di PON Aceh-Sumut Terpaksa Mundur

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten