Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Raut Bahagia Korban Penipuan di Kendari Usai Temui Barang yang Dicari

Raut Bahagia Korban Penipuan di Kendari Usai Temui Barang yang Dicari
Krisna (31), korban penipuan modus cash on delivery (COD) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menerima handphone yang sempat hilang. Foto: Herlis Ode Mainuru/Kendariinfo. (9/2/2025).

Kendari – Raut bahagia terpancar di wajah korban penipuan modus cash on delivery (COD), Krisna (31), usai barang yang dicarinya ditemukan di sebuah jasa pengiriman barang, TIKI cabang Kendari, di Jalan Sam Ratulangi, Kelurahan Kemaraya, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (9/2/2025) malam.

Krisna yang bekerja pada bagian pemasaran handphone di Kendari menjadi korban penipuan dari pelanggan misterius, Jumat (7/2). Saat ditipu, pelaku memesan handphone kepada Krisna dengan sistem COD. Pelaku selanjutnya mengarahkan Krisna melalui WhatsApp agar menyimpan handphone yang dipesan di resepsionis RSUD Kota Kendari.

Setelah menyimpan handphone, Krisna diarahkan pelaku agar mengambil uang di Swiss-Belhotel Kendari. Tanpa pikir panjang, ia menuju hotel tersebut. Belakangan Krisna menyadari dirinya telah ditipu pelanggan misterius itu. Uang yang dijanjikan di hotel pun tidak ada. Bahkan pemesan memutuskan kontak dengan Krisna.

“Di sini kesalahanku. Saya lalai dan terlalu mudah percaya orang lain,” sesal Krisna, Senin (10/2).

Krisna kemudian mengadu ke Polsek Poasia. Tidak memadainya alat pelacak menjadi kendala di Polsek Poasia. Krisna pun diarahkan ke Polda Sultra. Di sana, Krisna mendapat informasi bahwa kejadian yang menimpa dirinya pernah dialami warga lain, tetapi ditemukan di jasa pengiriman barang. Krisna pun diarahkan mengecek beberapa lokasi jasa pengiriman di Kendari, tanpa mengantongi lembaran aduan.

Tidak adanya lembaran aduan yang diterima menjadi kendala bagi Krisna untuk mencari petunjuk. Krisna kemudian memilih ke Polresta Kendari. Di sanalah, aduannya terbit dan Krisna memulai pencarian didampingi anggota Polresta Kendari.

Petunjuk awal ditemukan adalah foto ojek online (ojol) yang diam-diam diambil resepsionis RSUD Kota Kendari. Bermodalkan foto tersebut, Krisna menelusuri ke komunitas ojol di Kota Kendari. Ternyata ojol yang mengambil barang tersebut bernama Nandar. Setelah mendapat informasi dan berkomunikasi dengan Nandar, barang tersebut ternyata dibawa Nandar ke Indomaret di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Kadia, Kota Kendari.

Baca Juga:  Kronologi Oknum Propam Polda Sultra Digerebek dengan Istri Orang Tanpa Busana Dalam Kamar Hotel

“Itu barangku (handphone) dibawa sama ojol nama Nandar. Dia hanya diarahkan juga sama itu pelaku,” bebernya.

Krisna pun bergegas menuju Indomaret tersebut. Di sana, ia berkoordinasi dengan kasir. Hanya saja kasir mengaku bahwa barang tersebut sudah diambil ojol lain. Untungnya, kasir mengambil juga gambar ojol tersebut.

“Saya lanjut cari tahu lagi itu ojol. Ada fotonya. Di sini saya kewalahan, karena tidak ada yang kenal ini ojol. Untung ada polisi dari Polresta Kendari temani saya dan teman-temanku yang lain bantu sebar ini fotonya ojol,” tambah Krisna.

Penelusuran terhadap ojol tersebut membuahkan hasil. Ojol diketahui bernama Herbin dari Kelurahan Gunung Jati, Kecamatan Kendari, Kota Kendari. Krisna pun meminta bantuan Polresta Kendari dan rekannya agar menemui serta menggali informasi terhadap Herbin.

Dari keterangan Herbin, polisi berhasil menemukan titik terang. Barang yang dicari dibawa ke TIKI cabang Kendari. Personel Polresta Kendari pun bergegas menuju lokasi itu agar pengiriman barang digagalkan.

“Untung itu yang di TIKI baku kenal sama orang Polresta Kendari. Makanya cepat juga dikoordinasikan,” lanjut Krisna.

Hanya saja, pihak TIKI cabang Kendari mengaku barang yang dibawa ojol bernama Herbin sudah dibungkus dan sudah berada di Bandar Udara Haluoleo, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel). Rencananya barang akan dikirim ke Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Mengetahui ada salah satu barang hasil kejahatan, TIKI cabang Kendari membatalkan pengiriman paket tersebut. Barang itu kemudian diambil dari bandara lalu diserahkan kepada Polresta Kendari. Setelah dicek, barang tersebut adalah handphone merk Samsung milik Krisna.

Penelusuran pun tuntas. Polresta Kendari selanjutnya menyerahkan barang tersebut kepada Krisna. Raut bahagia pun terpancar di wajah Krisna setelah perjuangannya membuahkan hasil.

Baca Juga:  Wujudkan Pilkada Damai 2024, Polresta Kendari Peragakan Sispamkota di Konkep

Meskipun mendapat tantangan saat aduan awalnya dilayangkan ke Polsek Poasia dan Polda Sultra, Krisna mengaku semuanya adalah pembelajaran dirinya. Untuk itu, ia menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dirinya, sehingga masalah tersebut cepat selesai.

“Terima kasih kepada yang sudah membantu saya, pihak resepsionis RSUD Kota Kendari, kasir Indomaret, teman-teman ojol, TIKI cabang Kendari. Jajaran kepolisian di Sultra, khususnya Polresta Kendari yang menerima aduan dan menemani saya sampai masalah ini tuntas. Netizen yang memberikan dukungan di kolom komentar media sosial juga turut membantu saya,” ungkapnya.

Polisi Bantah Tolak Aduan Krisna

Terkait aduan Krisna yang sebelumnya ditolak, Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Iis Kristian, membantahnya. Ia menjelaskan Krisna datang ke SPKT Polda Sultra melaporkan permasalahannya dan diterima anggota piket SPKT.

Setelah mendengar kronologi kejadian, petugas piket mengantar pelapor ke piket fungsi Kriminal Khusus (Krimsus) Polda Sultra untuk mendapatkan konseling lebih lanjut. Mengingat kasus tersebut berkaitan dengan dugaan penipuan online.

“Setelah menyimak kronologi peristiwa yang akan dilaporkan, untuk percepatan profiling pelaku dan efektivitas penanganannya. Piket konseling menyarankan pelapor terlebih dahulu mengecek resi pengiriman barang di salah satu jasa pengiriman terdekat. Setelah itu, pelapor diminta kembali ke Polda untuk dibuatkan laporan resmi,” ucapnya.

Setelah meninggalkan Polda Sultra, Iis mengklaim bahwa pelapor ditunggu-tunggu piket jaga maupun piket konseling, tetapi tidak kembali ke SPKT Polda Sultra. Pelapor justru ke Polresta Kendari. Sama halnya dengan Kapolsek Poasia, AKP Jumiran, yang mengaku korban diarahkan ke Cyber Polda Sultra, sebab belum ada alat yang bisa mendeteksi handphone di kantornya.

“Kami langsung arahkan ke Polda Sultra supaya cepat ditelusuri nomor-nomor yang berkomunikasi dengan pelapor. Di sana lengkap alatnya,” kata Jumiran.

Polisi Tolak Aduan Penipuan di Kendari, Korban Cari Sendiri hingga Temui 2 Petunjuk

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten