Sultra Tempati Posisi ke-2 dengan Angka Inflasi Tinggi

Kendari – Sulawesi Tenggara (Sultra) menempati posisi kedua dengan inflasi yang cukup tinggi yakni ada di angka 3,46 persen atau berada di bawah Provinsi Bangka Belitung yang menempati posisi pertama dengan angka 3,55 persen.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di daerah melalui Zoom Meeting yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Mendagri RI) dan diikuti oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra di Aula Rumah Jabatan Gubernur Sultra, Senin (23/10/2023).
Dalam rapat koordinasi tersebut, Irjen Kemendagri, Tomsi Tohir merincikan, adapun 10 provinsi dengan tingkat inflasi yang cukup tinggi di Indonesia saat ini yakni Provinsi Bangka Belitung dengan inflasi tertinggi 3,55%, Sultra 3,46%, Maluku Utara 3,34%, Yogyakarta 3,30%, Maluku 3,1%, Kalimantan Timur 3,07%, Jatim 3,01%, Kalimantan Selatan 2,72%, Papua Barat 2,69%, dan Jawa Tengah 2,49%.

“10 provinsi yang angka inflasinya terbaik/rendah di Indonesia yakni Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Papua, Jambi, Aceh, Kalimantan Tengah, DKI Jakarta, Sumatera Barat dan Riau,” katanya dikutip dari Laman PPID Sultra.
Sedangkan untuk 10 kota tertinggi inflasi yakni Tual, Baubau, Sibolga, Ternate, Yogyakarta, Kendari, Probolinggo, Surabaya, Samarinda, dan Cirebon.
‘’Dicek di masing-masing daerahnya berkaitan dengan kenaikan harga gula pasir, beras, cabai rawit, cabai merah, dan daging ayam ras, ini 5 komoditas yang naiknya tinggi di kabupaten/kota di Indonesia,” tambahnya.
Paparan perwakilan deputi bidang distribusi Badan Pusat Statistik terkait indeks perkembangan harga di minggu ke-3 Oktober 2023 bahwa secara nasional, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) cenderung stabil dari minggu sebelumnya.
Beberapa komoditas yang mempengaruhi perubahan IPH sampai dengan minggu ke-3 Oktober 2023 yakni, pertama komoditas yang mengalami kenaikan adalah gula pasir, beras, cabai rawit, cabai merah, daging ayam ras. Kedua, komoditas yang mengalami penurunan yakni telur ayam ras, bawang putih, dan bawang merah.
Lebih lanjut disampaikan, perkembangan harga beras sampai dengan minggu ke-3 Oktober 2023 masih terus meningkat. Harga beras secara rata-rata mencapai Rp13.852 per kg.
‘’Kenaikan beras terjadi di 283 kabupaten/kota dan sebanyak 141 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras cukup signifikan,” katanya.
Sementara untuk perkembangan harga gula pasir pada minggu ke-3 Oktober 2023 sebesar Rp15.870 per kg. Gula pasir mengalami kenaikan harga di 327 kabupaten/kota. Kemudian untuk perkembangan harga cabai rawit saat ini sebesar Rp55.434 per kg.
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Perdagangan Sultra, Siti Saleha menyampaikan ada beberapa komoditas yang masih naik salah satunya beras. Pihaknya akan mencari solusi agar komoditas-komoditas ini bisa stabil harganya.
“Ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita semua untuk melakukan pengawasan serta langkah-langkah strategis untuk pengendalian inflasi tersebut,” katanya.
‘’Hal ini akan kami laporkan ke Pak Sekda serta mungkin beliau akan memimpin rapat terkait kondisi perkembangan harga yang sedang terjadi saat ini’’ tutupnya.


