Tepat 1 Dekade Diperingati 11 Januari, HUT Koltim Berubah Sejak Kepemimpinan Abdul Aziz
Kolaka Timur – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) secara resmi diperingati pada tanggal 11 Januari mulai tahun 2023 ini atau tepat satu dekade (10 tahun). Hal ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang selalu diperingatkan pada tanggal 22 April.
Sejak kepemimpinan Abdul Aziz sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Koltim, hari jadi kabupaten yang mekar dari Kabupaten Kolaka tersebut disesuaikan dengan tanggal dan bulan penetapan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Kolaka Timur di Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu 11 Januari 2013.
Pada peringatan yang dipusatkan di Lapangan Kelurahan Penanggo Jaya, Kecamatan Lambandia ini, Pemerintah Kabupaten Koltim mengusung tema “Satu Dekade, Koltim Kuat, Koltim Maju” yang akan diramaikan dengan berbagai kegiatan.
Acara Peringatan HUT ke-10 Kabupaten Koltim dimulai dengan pelaksanaan upacara pada Rabu (11/1/2023) pagi yang dihadiri oleh Pj.Wali Kota Kendari, mantan Pj. Bupati Koltim, Kapolres Koltim, Kapolres Kolaka, Kajari Kolaka, Ketua TP PKK Koltim, Sekda Koltim dan sejumlah pejabat baik dari provinsi maupun kabupaten/kota se-Sultra.
Pada momen upacara tersebut, Abdul Aziz tak lupa mengundang seluruh tim pemekaran daerah ini yang dianggap sebagai pejuang utama terbentuknya daerah yang dijuluki Wonua Sorume ini. Usai upacara, rangkai peringatan HUT dilanjutkan dengan karnaval budaya yang diikuti seluruh OPD hingga organisasi kemasyarakatan.
Lalu, pada malam harinya Plt. Bupati Koltim membuka pameran UMKM yang menghadirkan beberapa artis ibu kota seperti Mery Geboy, Iva Lola, DJ Handz LMNTRIXZ, dan Tipe-X. Pameran ini akan berlangsung sampai 13 Januari 2023 mendatang.
Pada momen pembukaan pameran tersebut, Abdul Aziz mengingatkan agar masyarakat dapat memperkuat kebersamaan untuk mewujudkan pembangunan yang baik bagi Kabupaten Koltim.
“Aset terbesar di Koltim ini adalah persamaan dan persaudaraan, bukan pembangunan fisik dan lainnya. Koltim akan menjadi rumah yang nyaman bagi warga Koltim jika ini terus kita pupuk,” ucapnya.
Orang nomor satu di Koltim tersebut berharap masyarakat dapat terhibur dengan semua kegiatan yang berlangsung. Menurutnya tujuan utamanya adalah untuk melestarikan budaya.
“Tradisi kemajemukan di antara kita harus terus dipertahankan dan meningkatkan sumber daya ekonomi di Koltim. Dengan kegiatan ini, ada penjual cendol saya tanya yang biasanya pendapatannya Rp200 ribu per hari, di kegiatan ini bisa mencapai Rp5 juta per hari,” ungkapnya.
