Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Terpukau Indahnya Air Terjun Matapila, Pesona Wisata Alam Belantara Konawe Utara

Terpukau Indahnya Air Terjun Matapila, Pesona Wisata Alam Belantara Konawe Utara
Wisatawan menikmati keindahan Air Terjun Matapila di Konawe Utara. Foto: Yoghi Aqoby.

Konawe Utara – Merasakan sensasi berwisata di alam liar merupakan satu pilihan yang tepat untuk menghabiskan waktu senggang. Ketika berwisata ke pesisir pantai sudah sering dilakukan dengan alasan akses yang mudah, mungkin bisa mencoba destinasi lainnya. Beberapa pilihan bisa dilakukan seperti air terjun contohnya. Untuk wisata alam yang satu ini, Sulawesi Tenggara (Sultra) memang tak akan kehabisan stok. 

Saat berwisata ke air terjun yang sudah terkenal di masyarakat itu biasa-biasa saja, bagaimana kalau menikmatinya di tempat yang belum banyak orang tahu. Seperti yang ada di Kabupaten Konawe Utara. Memang, daerah satu ini bukan hanya terkenal dengan kawasan pertambangannya, tapi juga deretan wisata alam yang keren abis.

Satu di antaranya Air Terjun Matapila. Penamaan ini berasal dari nama desa setempat, Desa Matapila, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara. Nama air terjun ini mungkin masih cukup asing di telinga masyarakat karena memang belum begitu tereksplor seperti air terjun pada umumnya. Namun keindahannya pasti tak kalah dengan yang lainnya. 

Para pecinta alam saat berswafoto berlatar Air Terjun Matapila di Konawe Utara.
Para pecinta alam saat berswafoto berlatar Air Terjun Matapila di Konawe Utara. Foto: Firwan Moita.

Objek wisata alam ini bisa ditempuh dengan jarak sekitar 89 kilometer dari Kota Kendari dengan estimasi waktu tempuh sekitar 2 jam. Akses menuju titik masuk objek wisata alam ini terbilang sudah cukup baik. Destinasi wisata satu ini terletak di tengah hutan belantara Konawe Utara, membuat wisatawan yang hendak berkunjung harus rela berjalan kaki sekitar 50 menit.

Kendaraan Anda bisa disimpan di pinggir sungai lalu berjalan kaki menelusuri hutan belantara. Anda akan menyusuri sungai dan kawasan perkebunan masyarakat sekitar. Kontur perjalanan ke tempat ini berair hingga naik turun gunung. Badan yang kurang fit tidak dianjurkan untuk berkunjung ke tempat tersebut.

Di sinilah petualangan menjelajahi Air Terjun Matapila akan dimulai. Kamu harus memulai perjalanan dengan cara tracking melewati jalan setapak yang biasa digunakan oleh warga sekitar untuk mencari kayu dan berkebun di dalam hutan dengan datar dan menurun. Selain itu, Anda akan dihadapkan dengan lintasan potongan-potongan sungai.

Baca Juga:  Breaking News: Seorang Pria Dikabarkan Hilang Usai Jatuh dari Jembatan Teluk Kendari

Selama perjalanan Anda akan disuguhkan pepohonan yang rindang berusia tua berjajar rapi menemani setapak demi setapak kaki menuju air terjun ini. Kicauan burung yang merdu akan terdengar dari segala arah yang membuat waktu perjalanan tidak begitu terasa. 

Wisatawan menikmati keindahan Air Terjun Matapila di Konawe Utara.
Wisatawan menikmati keindahan Air Terjun Matapila di Konawe Utara. Foto: Yoghi Aqoby.

Karena lokasi air terjun ini berada di tengah-tengah hutan, alangkah baiknya perlu mengajak warga lokal setempat untuk memandu Anda selama perjalanan menuju tempat ini. Saat tiba di lokasi, nuansa sejuk yang memadukan antara pepohonan dan hawa air terjun begitu menyegarkan. Air terjun ini memiliki dua pancuran air dengan volume air berbeda.

Jarak antara keduanya hanya berkisar 15 meter dengan modelan berbeda. Sisi kanan air yang langsung jatuh ke kolam alami sedangkan sisi kiri pancuran dengan model undakan. Sementara di bawah pancuran, terdapat kolam yang cukup luas dengan kedalaman berkisar 2 meteran. Di sekitar air yang jatuh terdapat batu-batu sungai dengan ukuran sangat besar yang bisa digunakan wisatawan latar berfoto. Pohon-pohon berumur tua pula menghiasi sekeliling air terjun.

Bagi Anda yang ingin bersantai dengan tidak takut ketinggian, bisa mencoba memanjat hingga ke atas air terjun atau menapaki pinggir bebatuan. Anda bisa merasakan sensasi menikmati air terjun dengan cara melompat dari ketinggian dan mencapai dasar kolam, atau bisa bersantai sejenak sambil menikmati alam belantara Konawe Utara ditemani dengan air terjun dari atas. 

Rata-rata yang mengunjungi tempat ini merupakan anak-anak pecinta alam. Mungkin dengan alasan tempat air terjun yang tidak begitu mudah untuk diakses secara umum karena harus menyusuri hutan belantara dan berjalan setapak hingga 50 menit lamanya.

Baca Juga:  Ratusan Mahasiswa dari 13 Kampus di Sultra Perebutkan Gelar Putra Putri Kampus Sultra 2021

Karena terbilang baru dan berada di tengah hutan, pastinya fasilitas umum belum tersedia di tempat ini. Anda perlu membawa perbekalan yang cukup saat datang ke destinasi air terjun Matapila ini.

Wisatawan yang sudah mengunjungi destinasi satu ini mengaku dengan jalur yang dilaluinya cukup ekstrem. Namun akan terbayarkan saat sudah benar-benar menemukan sepotong surga yang jatuh di Bumi Oheo tersebut. Alamnya asri dan tetap terjaga pastinya.

“Keindahan air terjun dan keasrian alam sekitarnya membuat rasa lelah perjalanan ekstrem tersebut hilang seketika. Dia pun berharap semoga destinasi wisata ini dikembangkan oleh pemerintah daerah setempat,” kata wisatawan asal Kendari, Bima beberapa waktu lalu.

Dengan kondisi akses yang cukup ekstrem tersebut, pengunjung disarankan menggunakan peralatan yang memang diperuntukkan guna mengakses jalan sulit. Sandal atau sepatu anti selip mungkin bisa menjadi pilihan guna mencegah dari terjatuh saat melewati tempat-tempat yang memiliki kemiringan dan batu licin. 

Terpenting, agar para wisatawan yang berkunjung untuk tidak berbuat yang aneh-aneh dan tetap menjaga etika dalam berwisata ke Air Terjun Matapila tersebut. Wisatawan pun dianjurkan untuk tidak merusak kawasan. Wisatawan juga perlu menjaga kebersihan dengan membawa kembali sampah yang dihasilkan dan tidak mengotori area objek wisata.

Saat berwisata ke tempat ini, tentunya tetap berhati-hati saat memacu adrenalin dengan berenang dan bermain di area air terjun. Terlebih saat air dalam kondisi cukup deras pada waktu-waktu tertentu. Sebab, volume air akan besar saat hujan baru saja selesai mengguyur wilayah hulu air terjun tersebut.

Nah sekarang Makin Tahu Indonesia kan!!

Editor Kata
Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten