Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Konawe

Ulfiah, Pegiat Pesisir asal Desa Tolitoli Konawe Dapat Penghargaan dari Kemen PPPA

Ulfiah, Pegiat Pesisir asal Desa Tolitoli Konawe Dapat Penghargaan dari Kemen PPPA
Ulfiah saat menerima penghargaan dari Kemen PPPA. Foto: Istimewa.

Konawe – Seorang pegiat pesisir asal Desa Tolitoli, Kecamatan Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) bernama Ulfiah diberi penghargaan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) sebagai perempuan inspiratif dan berprestasi di Indonesia.

Dia dinobatkan pada kategori Perempuan Pegiat Lingkungan Wilayah Pesisir. Ulfiah menerima penghargaan ini bersama Susi Pudjiastuti, Nur Asia Sandiaga Uno, Anissa Pohan, Fahira Idris, dan beberapa perempuan inspiratif lainnya.

Penghargaan itu diterima Ulfiah bersama 21 orang lainnya pada Inspiration Women Award’s yang dilaksanakan oleh Hiapolo Filantropi Indonesia di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin (27/12/2021).

Ulfiah saat menerima penghargaan dari Kemen PPPA. Foto: Istimewa.
Ulfiah saat menerima penghargaan dari Kemen PPPA. Foto: Istimewa.

Saat dihubungi Jurnalis Kendariinfo, Rabu (29/12), Ulfiah yang juga saat ini menjadi anggota DPRD Kabupaten Konawe mengaku tidak menyangka sebelumnya akan diberi penghargaan tersebut. Dia pun akan mendedikasikannya untuk semua perempuan hebat di Sultra.

“Saya saat ini didaulat sebagai Pembina Yayasan Anak Pantai Sejahtera dan Koperasi di Sulawesi Tenggara. Yayasan ini telah berdiri cukup lama dan saya tidak pernah berpikir jika hari ini diberi penghargaan oleh Kementerian PPPA,” ungkapnya.

Yayasan Anak Pantai Sejahtera (YAPS) saat ini berkonsentrasi terhadap isu lingkungan dan sosial di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang ada di Sulawesi Tenggara.

Baca Juga:  Pj. Wali Kota Kendari Tegaskan Tidak Ada Toleransi bagi ASN yang Melakukan Politik Praktis

Di samping itu, Ulfiah yang juga anak pesisir saat ini sedang ikut menggiatkan konservasi biota moluska bertubuh lunak dan bercangkang yaitu kima.

“Karena kima itu filternya laut, kalau di bumi (darat) itu butuh pohon, kalau di laut itu butuhnya kima,” jelasnya.

Dalam usaha konservasi tersebut, ada beberapa hal yang telah dilakukan Ulfiah bersama timnya, antara lain menjaga area konservasi transplantasi terumbu karang, penanaman mangrove, hingga menjalin kerja sama dengan Naturevolution Prancis.

“Sudah ada bank sampah. Sampah dari pulau-pulau juga kita angku termasuk Pulau Labengki,” imbuhnya.

Ulfiah berharap penghargaan yang diraih tersebut merupakan awal untuk meningkatkan kontribusi bagi masyarakat dan lingkungan pesisir.

“Semoga apa yang diraih ini semakin memotivasi untuk terus berkontribusi, mengabdi, dan berkarya bagi masyarakat serta menjadi motivasi dan inspirasi bagi teman-teman, tidak hanya sampai pada penghargaan ini, saya akan terus berkarya untuk daerah dan akan sangat mengharapkan dukungan dari masyarakat” pungkasnya.

Ulfiah saat menerima penghargaan dari Kemen PPPA. Foto: Istimewa.
Ulfiah saat menerima penghargaan dari Kemen PPPA. Foto: Istimewa.
Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten