Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Headline

Utang Bertambah Lampaui Pertumbuhan PDB, BPK Khawatir Pemerintah Tak Mampu Bayar

Utang Bertambah Lampaui Pertumbuhan PDB, BPK Khawatir Pemerintah Tak Mampu Bayar
Ilustrasi utang negara. Foto: Unsplash.

NasionalBadan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI) melaporkan ulasan atas pelaksanaan kesinambungan fiskal dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2020 di Istana Negara, Jumat (25/6/2021).

Di depan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin, Ketua BPK RI, Agung Firman Sampurna mengingatkan pemerintah terkait tren penambahan utang yang melampaui pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

“Hasil reviu atas kesinambungan fiskal menunjukkan bahwa pemerintah telah menyusun analisis keberlanjutan fiskal jangka panjang yang mempertimbangkan skenario kebijakan fiskal yang akan diambil. Namun terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian,” kata Agung.

Ketua BPK RI, Agung Firman Sampurna saat menyampaikan LHP LKPP 2020. Foto: Tangkapan layar pembacaan LHP LKPP.
Ketua BPK RI, Agung Firman Sampurna saat menyampaikan LHP LKPP 2020. Foto: Tangkapan layar pembacaan LHP LKPP.

“Tren penambahan utang pemerintah dan biaya bunga melampaui pertumbuhan PDB dan penerimaan negara, sehingga memunculkan kekhawatiran terhadap kemampuan pemerintah untuk membayar utang dan bunga utang,” lanjutnya.

Selain itu, BPK memiliki pandangan bahwa utang pemerintah belum memperhitungkan unsur kewajiban pemerintah yang timbul.

“Belum memperhitungkan unsur kewajiban pemerintah yang timbul seperti kewajiban pensiun jangka panjang, kewajiban putusan hukum yang inkrah, kewajiban kontigensi dari BUMN, dan risiko kerja sama pemerintah dan badan usaha dalam pembangunan infrastruktur,” jelasnya.

Kemudian, BPK juga menerangkan bahwa indikator kerentanan utang tahun 2020 melampaui batas rekomendasi International Monetary Fund (IMF) dan International Debt Relief (IDR).

Baca Juga:  Jokowi: Percuma Buat Kebijakan, Tapi di Bawah Tidak Berjalan

“Indikator kesinambungan fiskal tahun 2020 sebesar 4,27% melampaui batas yang direkomendasikan The International Standards of Supreme Audit Institutions (ISSAI) debt indicators yaitu di bawah 0%,” imbuhnya.

Laporan: Rafli

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten