Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Crime

2 Pendamping PKH di Muna Diduga Tekan Masyarakat Pilih Cakades Kondongia Usulannya

2 Pendamping PKH di Muna Diduga Tekan Masyarakat Pilih Cakades Kondongia Usulannya
Ilustrasi Pilkades. Foto: Istimewa.

Muna – Dua orang oknum pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) berinisial AM dan D diduga melakukan penekanan kepada masyarakat yang menerima bantuan PKH untuk memilih salah satu calon kepala desa (cakades) usulannya di Desa Kondongia, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Parahnya, kedua oknum tersebut mengatasnamakan atasannya di Dinas Sosial (Dinsos) Muna saat memberi arahan dan penekanan kepada masyarakat desa yang menerima bantuan PKH tersebut. Hal itu juga dikuatkan dengan rekaman suara yang diterima Kendariinfo dari salah seorang warga.

Rekaman suara yang berdurasi 17 menit 57 detik itu menunjukkan suasana perkumpulan ibu-ibu yang diketahui berada di salah satu rumah warga di Desa Kondongia bersama dua oknum pendamping PKH.

Dalam rekaman suara itu juga terdengar suara pria yang diduga AM mengatakan bahwa penyampaian untuk memilih salah satu Cakades Kondongia merupakan instruksi atasannya.

“Saya punya kadis ditekan, terus turun di pendamping, pendamping mau tidak mau ke ibu-ibu,” ujarnya dalam rekaman tersebut.

Ia menyebut bahwa arahan dari Dinsos Muna untuk disampaikan kepada masyarakat penerima bantuan PKH agar memilih Cakades Kondongia nomor urut empat atas nama La Ode Bolo.

“Memang ini arahannya seperti itu, nomor empat La Ode Bolo, semuanya saya serahkan ke ibu-ibu dan ketua kelompok,” lanjutnya.

Baca Juga:  Antar-Pelajar SMKN di Kendari Terlibat Tawuran

Selain itu, oknum lainnya yang merupakan seorang wanita berinisial D menyampaikan bahwa dirinya juga kaget setelah menerima telepon dari Dinsos Muna.

“Ini ditugaskan, saya juga kaget kemarin ditelepon. Kenapa ini Dinas Sosial (Muna) telepon, ternyata untuk ini (menekan warga penerima PKH memilih Cakades Kondongia nomor empat),” ucapnya.

“Pokoknya semua untuk kebaikan kita semua. Kita tidak turun, kita ditekan dari atas,” tambahnya.

Menanggapi hal itu, salah seorang warga bernama La Ode Hanuru yang mewakili masyarakat Desa Kondongia mengungkapkan bahwa pendamping seperti itu sudah tidak layak untuk dipertahankan di desa. Ia meminta kepada Kepala Dinsos Kabupaten Muna untuk mencopot dua oknum pendamping PKH tersebut.

“Pendamping yang membodohi masyarakat dengan niat tertentu berpotensi memanipulasi dan membodohi penerima manfaat PKH ke depannya. Pembodohan seperti ini juga berpotensi terjadi di desa lain di Kabupaten Muna,” tegasnya, Kamis (17/11/2022).

Ia berharap tindakan pendamping yang menyalahgunakan wewenang tersebut akan terus dipantau oleh masyarakat. Dia meminta kepada Dinsos Muna untuk segera mengklarifikasi kembali kepada masyarakat penerima bantuan PKH.

“Jika tidak melakukan klarifikasi maka keadaan ini akan terus kami suarakan sampai pemecatan,” terangnya.

Sementara itu, pendamping PKH inisial D saat dikonfirmasi awak media tak menampik bahwa dia telah menyosialisasikan salah satu figur Cakades Kondongia.

Baca Juga:  Dinsos Sultra Rekonsiliasi Penyaluran Bansos PKH Tahap 3 dan 4 Tahun 2023

“Iya saya bilang begitu (tekanan dari atas), tapi saya bilang lagi begini, kembali lagi ke hati nurani ibu-ibu,” katanya.

Berbeda dengan dengan D, AM malah membantah dirinya telah menyosialisasikan dan menekan masyarakat untuk memilih salah satu figur Cakades Kondongia. Ia mengatakan, informasi tersebut tidak betul.

“Tidak ada yang begitu, masyarakat itu mereka punya hak,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinsos Muna, Muamar menuturkan bahwa kedua oknum tersebut telah ia panggil. Namun mereka menyampaikan bahwa pertemuan dengan masyarakat tersebut adalah terkait dengan kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2).

“Saya bilang di sana ada laporan bahwa kalian mengarahkan (untuk memilih salah satu figur Cakades). Katanya sama sekali kami tidak mengarahkan, saya bilang lagi jangan bohongi saya,” ujarnya.

Meski begitu, ia bakal menindak para oknum tersebut jika terbukti melakukan kesalahan. Dalam waktu dekat orang nomor satu di Dinsos Muna itu akan turun ke Desa Kondongia untuk meninjau langsung aduan tersebut.

“Dalam waktu dekat saya akan turun ke lapangan untuk crosscheck hal itu,” pungkasnya.

Penulis
Editor Kata
Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten