225 Orang Curang saat SKD CPNS Didiskualifikasi, 41 Orang dari Buton Selatan
Buton Selatan – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Tjahjo Kumolo mengungkapkan adanya potensi kecurangan saat Tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2021 yang terjadi di beberapa daerah.
Berdasarkan dokumen laporan dari Menpan-RB, Tjahjo Kumolo, total ada 255 orang yang terdeteksi melakukan kecurangan saat SKD CPNS 2021.
Tjahjo mendapatkan informasi terkait kecurangan yang dilakukan oleh oknum peserta dengan modus remote access.
Dalam daftar 225 peserta tersebut, juga masuk kecurangan 31 orang di Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sementara itu, yang lainnya tersebar di Kabupaten Buol sebanyak 27 orang, Kabupaten Enrekang sebanyak 5 orang, Kabupaten Mamuju Pasang Kayu Pemprov Sulbar (Gedung PKK Mamuju) 40 orang, Mandiri Lampung 23 orang, Kabupaten Mamasa 19 orang, Kabupaten Sidenreng Rappang 62 orang, Kabupaten Luwu 4 orang, serta Mandiri Kumham Sulsel 4 orang.
Para peserta SKD CPNS yang curang ini direncanakan akan ditindak tegas dan langsung didiskualifikasi dari proses seleksi CPNS.
“Kemenpan-RB, BKN (Badan Kepegawaian Negara), dan Panselnas (Panitia Seleksi Nasional) sedang membahas strategi untuk mendiskualifikasi peserta yang curang, tanpa membuat gaduh,” kata Tjahjo, Rabu (27/10/2021).
Sebelumnya, Tjahjo juga sudah mewanti-wanti kecurangan ini terjadi dan secara tegas akan menjatuhkan hukuman kepada peserta yang terbukti curang.
“Kasus kecurangan ini harus diusut dan segera diselesaikan sesuai hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jika terbukti, pelakunya juga harus mendapat hukuman setimpal,” ujarnya Selasa (26/10) lalu.
Dia menegaskan pada seleksi CPNS atau CASN ini harus mengedepankan prinsip integritas. Dia menyampaikan kepada para calon ASN untuk berperilaku akuntabel dan memegang teguh integritas dalam membangun karier.
“Prinsip seleksi CASN yang transparan, akuntabel, dan berintegritas harus kita pegang teguh agar kita bisa menjaring talenta yang benar-benar dapat membawa Indonesia bersaing di masa yang akan datang,” pungkasnya.