Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Crime

Pasutri Kendari Diduga Diancam oleh Remaja saat Berkendara di Jalan

Pasutri Kendari Diduga Diancam oleh Remaja saat Berkendara di Jalan
Pasutri di Kendari diduga diancam oleh remaja di jalan. Foto: Istimewa. (14/7/2022).

Kendari – Ica (21) dan Ikbal (21), pasangan suami istri (pasutri) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga dikejar lalu diancam oleh seorang remaja, Kamis (14/7/2022) malam. Pasutri tersebut diancam saat berkendara menggunakan sepeda motor di ruas jalan.

Korban bernama Ica mengatakan, ancaman itu bermula ketika dia dan suaminya keluar rumah menggunakan sepeda motor untuk mencari makan di Jalan Saosao, Kelurahan Bende. Namun, saat di perjalanan mereka bertemu dua orang remaja yang berboncengan menggunakan motor matic warna merah.

“Kami bertemu sepasang anak muda menaiki motor matic merah dengan pelat DT 6084 HA. Mereka bercanda di jalan dengan menggoyangkan motor. Nah, karena suami saya tepat di belakangnya dan saya juga posisi tidak mood. Suami saya juga bercanda dengan hal yang sama agar saya tertawa. Lalu, mereka lihat dan ikut tertawa juga,” kata Ica kepada Kendariinfo, Jumat (15/7).

Setelah itu, lanjut Ica, terduga pelaku kemudian mempercepat kendaraan motornya. Tetapi Ica dan suami tidak menghiraukan remaja tersebut.

“Awal-awalnya santai saja, kami juga tidak kenal dengan mereka. Setelah melewati jembatan yang berada sebelum Masjid Al-Alam, saya berbalik ke arah kanan dan di situ saya tidak sengaja bertatapan sama mereka,” bebernya.

Namun, remaja yang mengemudikan motor matic lalu membentak Ica dengan nada yang tak sopan. Ica pun merasa risih dengan remaja itu dan mencoba membalas bicaranya.

Baca Juga:  Anak di Baubau Tebar Ancaman ke Ayahnya Pascalempar Bom Molotov

“Tiba-tiba mereka membentak saya dengan berkata ‘apa mau singgah kah’. Di situ saya kaget. Berhubungan perasaan saya juga kurang enak. Otomatis saya marah diperlakukan seperti itu, walhasil saya bilang ‘hih kenapa ko’. Terus mereka mempercepat laju motor beriringan dengan motor suami saya,” jelasnya.

Meski demikian, suami Ica tetap tidak menanggapi perilaku remaja itu dan hanya diam sambil melanjutkan perjalanan dengan kecepatan yang sedang. Menurut Ica, suaminya menganggap bahwa mereka masih remaja yang berpikiran seperti anak-anak.

“Mereka terus menerus mengikuti kami dan mengatai. Karena saya risih, saya balik mengatai mereka dengan berkata ‘jangan sok keganteng’. Lalu dia (terduga pelaku) berkata ‘apako sini singgah, ko mau saya robeki kah, sini saya tikamko ko mau singgah di mana’,” ungkap Ica.

Di situ, Ica tertawa dan enggan untuk menanggapi lagi, akan tetapi remaja itu terus mengejar lalu memaksa untuk singgah berkelahi dan akan menikam.

“Dia (terduga pelaku) melajukan motornya begitu dekat bahkan sudah mepet sekali agar kami singgah, yah tentu saja masih menggunakan bahasa kasarnya mengancam kami untuk turun dan berkelahi,” imbuhnya.

Baca Juga:  Fitra Siu, Peraih Medali SEA Games asal UHO Kembali Sabet Prestasi di Thailand

Ica mengatakan, suaminya beberapa kali menjawab pertanyaan terduga pelaku. Akan tetapi, terduga pelaku tetap saja terus mengancam Ica.

“Suami saya dengan tegas mengatakan ke remaja itu ‘tidak apa-apa ji sodara’. Tetapi dia tetap tidak puas dan mengancam akan merobeki saya,” ujar dia.

Menurutnya, meski ada dua remaja yang mengejarnya menggunakan sepeda motor tetapi yang dibonceng oleh terduga pelaku tidak ikut dalam pengancaman tersebut.

“Ada dua remaja yang berboncengan. Nah satu temannya ini (boncengan terduga pelaku), menurut saya baik karena dia memegang kepala temannya dan mengatakan ‘bang ndausah dengar ini anak, kita lanjut terusmi’. Tapi mungkin si jagoan yang bawa motor belum puas sampai kami turun,” lanjut Ica.

Karena terus dikejar dan merasa terancam, Ica kemudian merekam terduga pelaku agar memiliki bukti. Melihat saat direkam, terduga pelaku lalu menutup wajahnya pakai tangan sambil tersenyum dan berhenti mengejar pasutri tersebut.

“Akhirnya saya merekam agar ada bukti pengancaman ingin melukai (menikam). Saya merekam tepat pukul 22.09 WITA. Karena temannya sadar bahwa saya merekam. Dia menegur dan berkata ‘weh-weh da rekam kita’, mungkin karena takut,” tandasnya.

Peristiwa yang menimpa Ica dan Ikbal itu tak dilaporkan ke polisi. Namun, Ica hanya menyebarluaskannya ke media sosial (medsos).

Penulis
Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten