Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

3 Rumah Warga di Watunohu Kolut Dikosongkan, Diduga Gara-Gara Beda Dukungan Pilkades

3 Rumah Warga di Watunohu Kolut Dikosongkan, Diduga Gara-Gara Beda Dukungan Pilkades
Salah satu rumah warga di Desa Sarona yang dibongkar lalu dipindahkan. Foto: Istimewa.

Kolaka Utara – Sebanyak tiga unit rumah di Desa Sarona, Kecamatan Watunohu, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) terpaksa harus dikosongkan dan dipindahkan. Diduga penyebabnya adalah keluarga dari tiga rumah itu berbeda dukungan dengan pemilik lahan saat Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Sarona.

Warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan tiga keluarga itu tidak sejalan dukungannya saat pilkades serentak. Di mana, pemilik lahan mencalonkan menjadi salah satu calon kepala desa, tapi ketiganya tidak ikut serta mendukung.

“Sampai saat ini ada tiga rumah yang disuruh pindah untuk penyebabnya karena pilkades itu,” ujarnya dihubungi Kendariinfo, Rabu (3/5/2023).

Warga lain lalu gotong-royong membantu ketiga keluarga untuk pindah ke tempat baru. Ia mengatakan ketiga warga itu memang selama ini menetap di lahan milik salah satu calon kepala desa tersebut.

Akhirnya, hanya 2 rumah yang berhasil dipindahkan hingga saat ini karena berbahan dasar kayu sehingga mudah untuk dipindahkan secara ramai-ramai. Sedangkan 1 rumah lainnya hanya dilakukan pengosongan saja karena berbahan beton.

“Rumah (beton) yang aset desa itu memang berdiri di atas lahannya pemilik lahan. Jadi hanya dikosongkan saja, kalau yang dua rumah lagi diangkat,” bebernya.

Baca Juga:  78 Desa di Kabupaten Konut Bakal Laksanakan Pilkades Serentak Tahun Ini

Ia menambahkan, warga lainnya kemudian mencarikan solusi lahan kosong untuk ditempati keluarga tersebut. Untungnya, ada warga yang mau memberikan tumpangan di lahannya dan akhirnya rumah papan milik dua warga bisa dipindahkan.

Sementara, pemilik lahan berinisial S membantah telah melakukan pengusiran. Ia mengatakan persoalan itu melibatkan antara pendukung cakades. Ia membenarkan istrinya maju sebagai salah satu calon dan memenangkan pilkades itu.

“Saya itu tidak pernah ada masalah dengan mereka, jadi tidak benar (saya) mengusir. Itu masalah pendukung dengan pendukung. Silakan datang lihat di sini keadaannya,” ungkap dia.

S menuturkan selama ini memang ketiga keluarga itu tinggal di atas lahannya. Bahkan, sang istri yang sebelumnya menjabat kepala desa sudah membantu membangunkan rumah kepada warga tersebut.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten