Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Antisipasi Ada Caleg Depresi Pasca-pemilu, RSJ Sultra Siapkan Ruang Rawat

Antisipasi Ada Caleg Depresi Pasca-pemilu, RSJ Sultra Siapkan Ruang Rawat
Direktur RSJ Sultra, dr. Putu Agustin Kusumawati dan Rektor Unsultra, Andi Bahrun. Foto: Istimewa. (7/2/2024). 

Kendari – Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sulawesi Tenggara (Sultra) telah menyiapkan ruangan bagi calon legislatif (caleg) yang depresi karena gagal dalam kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.

RSJ Sultra telah menyiapkan 143 tempat tidur untuk mengakomodir para caleg gagal dan mengalami depresi. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur RSJ Sultra, dr. Putu Agustin Kusumawati, dalam diskusi dengan tema “Tanggap Gangguan Mental Pasca-Pemilu dan Atensi terhadap Narkoba”.

Kegiatan tersebut dilaksanakan Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) di Gedung WTC Unsultra, Rabu (7/2/2024).

Dalam sambutannya, dr. Putu Agustin Kusumawati, berterima kasih dan mengapresiasi kepedulian Unsultra terhadap peluang gangguan mental pasca-pemilu dan penyalahgunaan narkoba.

“Sekiranya ada pasien gangguan mental, RSJ Sultra telah menyiapkan ruangan bagi calon legislatif (caleg) yang depresi karena gagal dalam kontestasi Pileg 2024,” katanya.

Nantinya, mereka bisa menjalani perawatan dengan pasien lainnya maupun secara privat. Saat ini di RSJ Sultra memiliki 143 tempat tidur yang siap menampung para caleg gagal dan mengalami depresi.

“Ada beberapa tipe kelas perawatan yang bisa dipilih. Kami selalu siap, ada pemilu atau tidak, RSJ Sultra selalu siap melayani pasien,” lanjutnya.

Baca Juga:  Kapolres Konawe Tinjau Proses Ekshumasi dan Autopsi Makam Juliansyah di Konawe

Dia berharap nantinya saat pesta demokrasi 2024 ini berakhir, para caleg yang mencalonkan diri bisa meraih kesuksesan tanpa ada gangguan kesehatan ataupun hal lain.

“Saya maunya caleg sukses tidak ada yang sakit, tidak ada yang depresi. Kalau di sini tinggal memfasilitasi mau di ruang apa,” tambahnya.

Sementara itu, Rektor Unsultra, Andi Bahrun, mengatakan bahwa secara statistik kejadian stres, depresi, dan sejenisnya cenderung meningkat sebelum, saat, dan setelah pemilu.

“Bahkan seringkali gangguan mental ini menjadi viral. Bahkan ada yang sampai mengalami tindakan bunuh diri. Saat tahun politik turut ditandai meningkatnya kekhawatiran dan kecemasan banyak orang,” katanya.

Apalagi menjelang digelarnya Pemilu 14 Februari 2024. Pastinya akan penuh drama dan ketegangan, kecurigaan, ketidakpastian, dan berbagai kekhawatiran serta kecemasan.

“Hal ini bisa terjadi stress, tentu bisa stress ringan, moderat sampai stress berat. Kita berdoa dan berharap tidak ada lonjakan pasien yang mengalami gangguan kejiwaan pasca-pemilu nanti,” pungkasnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten