Cerita Pemilik Dapur Shanum Usai Dipilih Jadi Tempat Makan Presiden saat Kunker di Kolaka Utara
Kolaka Utara – Kunjungan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) ke Kolaka Utara (Kolut) masih menyisakan euforia, terutama bagi Dapur Shanum Cafe & Resto yang berlokasi di Desa Tojabi, Kecamatan Lasusua. Restoran ini terpilih sebagai tempat makan siang orang nomor satu di Indonesia itu.
Miftahul Sessuk, sang pemilik mengaku bangga bersama para karyawannya bisa melayani dan menghidangkan sejumlah menu untuk Presiden Jokowi. Meskipun persiapannya terbilang singkat, hanya tiga hari sebelum kedatangan Presiden.
Ia mengaku kaget dan tidak menyangka saat pihak Setpres mendatangi restorannya yang kemudian memilih tempatnya sebagai tempat makan siang Presiden bersama para rombongannya.
“Saya serasa mimpi saat itu, karena sebenarnya waktu saya siap-siap mau pergi mancing. Jadi saya tunda dulu, karena sangat merasa senang dengan kabar itu,” ujar Miftahul Sessuk saat ditemui.
Kata ia, restoran miliknya jadi tempat terakhir kunjungan Paspampres dan Setpres dalam mencari tempat makan siang presiden. Setelah dilakukan pengecekan dan memenuhi kriteria.
“Terpilih karena konsep resto yang lumayan bagus, bersih, perlengkapan dapur kita memang sudah standar resto, dan yang terakhir terkait menu kita,” ungkapnya.
Menurutnya, ada beberapa persiapan yang dilakukan pihaknya sebelum kedatangan Presiden tersebut. Salah satunya pengecekan kelayakan makanan maupun minuman yang akan disajikan kepada Jokowi.
“Jadi ada beberapa persiapan, salah satunya itu pengecekan kelayakan makanan dari pihak BPOM untuk menu-menu yang akan disajikan kepada Presiden dan rombongan,” kata dia.
Adapun beberapa menu makan siang yang disajikan kepada Presiden. Di antaranya, ikan goreng kuah khas Dapur Shanum, tempe, dan beberapa olahan jus.
“Menu yang paling disukai (presiden) itu ikan goreng kuah khas resto kami, kemudian ada tempe yang menjadi favorit beliau. Terus ada beberapa jus dari olahan buah segar,” jelasnya.
Kata dia, menu yang akan dihidangkan harus hangat atau panas ketika Presiden tiba di restoran. Sehingga menurutnya menjadi salah satu tantangan bagi mereka untuk menyajikan yang terbaik.
“Makanan yang disajikan harus masih panas, disajikan setelah ia duduk. Jadi, rentang waktu dari proses masak hingga penyajian itu prosesnya cepat. Hanya butuh waktu 10 – 15 menit,” terangnya.
Kemudian, Miftahul sempat menanyakan kepada Presiden dan menteri terkait menu-menu yang pihaknya telah sajikan. Kata ia, Presiden merasa puas terhadap makanan yang telah disantapnya.
“Pada saat sesi foto bersama, Alhamdulillah beliau (Presiden) mengatakan makanannya enak, lezat. Dan beberapa menteri juga mengatakan itu,” pungkasnya.