Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Pemerintah

Demo Penolakan Penutupan Aktivitas Tambang Pasir Nambo, Ini Sikap Pj. Wali Kota Kendari

Demo Penolakan Penutupan Aktivitas Tambang Pasir Nambo, Ini Sikap Pj. Wali Kota Kendari
Demo penolakan penutupan aktivitas tambang pasir Nambo. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (24/11/2022).

Kendari – Penjabat (Pj.) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengambil sikap terhadap aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Serikat Pekerja Tambang Pasir Nambo, Kamis (24/11/2022). Demonstrasi tersebut dilakukan saat Asmawa Tosepu melakukan kunjungan ke Pasar Nambo, guna melihat aktivitas jual beli masyarakat di pasar tersebut.

Abdi Wira selaku koordinator aksi mengatakan, tujuan aksi yang mereka lakukan adalah meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari untuk mengeluarkan kebijakan baru terkait penutupan aktivitas tambang pasir di Kecamatan Nambo.

“Penutupan sementara aktivitas tambang pasir di Nambo ini jelas sangat berdampak kepada masyarakat, karena ada ratusan pekerja yang ada di situ (tambang pasir Nambo) yang secara langsung kehilangan pekerjaan karena adanya penutupan ini,” kata Abdi kepada Kendariinfo.

Pj. Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu saat bertemu dengan massa aksi.
Pj. Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu saat bertemu dengan massa aksi. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (21/11/2022).

Untuk itu pihaknya, meminta kepada Pj. Wali Kota Kendari untuk memberikan kebijakan dan tetap membuka aktivitas penambangan pasir Nambo.

Menanggapi hal tersebut, Pj. Wali Kota Kendari menyampaikan bahwa tambang tersebut tidak dihentikan secara permanen, tetapi Pemkot Kendari sedang memikirkan jalan terbaik terkait masalah limbah yang dibuang ke laut akibat aktivitas tambang tersebut.

“Kami tidak pernah ingin menghentikan tambang ini, kita cari jalan terbaik, bagaimana caranya kita hidupkan tambang ini dengan tidak mencemari lingkungan. Kasihan Pantai Nambo, sekarang sudah jarang orang ke sana, karena kondisinya sudah tidak baik lagi,” kata Asmawa.

Baca Juga:  Pernyataan Sikap Forum Bersama Jurnalis Sulawesi Tenggara soal Penolakan Pasal Kontroversi RUU Penyiaran

Asmawa menegaskan bahwa pasir Nambo akan tetap bisa diolah, tetapi sama sekali tidak boleh mencemari lingkungan dalam bentuk apa pun itu.

“Kalau bisa kita olah secara manual, kedua kita buatkan kolam retensi, walaupun dicuci di situ, airnya tidak langsung bermuara ke pantai, tapi mengendap dulu di kolam, kalau bisa seperti itu bismillah,” lanjut Asmawa.

Pj. Wali Kota Kendari menambahkan, makin cepat pihaknya menemukan solusi, maka aktivitas tambang pasir di Nambo juga akan segera didorong untuk difungsingkan kembali.

“Sekali lagi saya tegaskan, kita tidak pernah berpikir untuk menutup secara permanen tempat itu, kami sedang mencarikan solusi terbaik,” pungkas Asmawa.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten