Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Dikbud Sultra Bersama Bank Indonesia Ikut Panen Hasil Pertanian Siswa di Konawe

Dikbud Sultra Bersama Bank Indonesia Ikut Panen Hasil Pertanian Siswa di Konawe
Kebun cabai milik SMKN PP 5 Konawe. Foto: Kendariinfo. (13/9/2023).

Konawe – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama dengan Bank Indonesia Sultra mengikuti panen raya hasil pertanian siswa SMKN PP 5 Konawe, Rabu (13/9/2023).

Kepala SMKN PP 5 Konawe, Ikhwal Khoir mengatakan, hasil pertanian yang dipanen yakni komoditas cabai jenis dewata sekira 4.500 pohon. Jenis cabai dewata yang dipanen tersebut, menurut Ikhwal bisa dipanen sampai delapan kali, dan panen kali ini merupakan yang ketiga kalinya.

“Panen pertama dan kedua hasilnya itu sekitar 200 kilogram, untuk hari ini sekitar 500 kilogram. Kalau sampai delapan kali panen, dari 4.500 pohon cabai bisa kita dapat sekitar 2 ton,” katanya.

Dikbud Sultra Bersama Bank Indonesia ikut panen hasil pertanian siswa di Kabupaten Konawe.
Dikbud Sultra Bersama Bank Indonesia ikut panen hasil pertanian siswa di Kabupaten Konawe. Foto: Kendariinfo. (13/9/2023).

Ikhwal menambahkan, selain itu komoditas cabai, ada pula komoditas bawang dan tomat yang telah selesai dipanen dengan hasil mencapai lebih dari 1 ton.

“Yang kami panen lebih dulu dipanen itu tomat sama bawang. Tomat itu sekitar 2.000 pohon hasilnya 1,2 ton. Bawang sekitar 300 pohon menghasilkan 70 kilogram,” tambahnya.

Untuk hasil pertanian siswa itu ada yang dibagikan ke warga lingkungan sekolah, ada pula yang dijual ke warga sekitar dan di pasar-pasar yang berada di sekitar Konawe.

Kepala Dikbud Sultra, Yusmin mengatakan bahwa bukan hanya SMKN PP 5 Konawe saja yang sudah panen, sejumlah sekolah di daerah lain juga sudah panen.

Baca Juga:  Rayakan HUT ke-76, Brimob Polda Sultra Komitmen Beri Dukungan Penanganan Pandemi

“Di Baubau, Muna, Kolaka, dan sekolah-sekolah di semua kabupaten sudah persiapan mau panen untuk cabai dan bawang. Kalau untuk tomat sudah panen lebih dulu. Ada yang hasilnya 1,2 ton per sekolah,” katanya.

Yusmin menegaskan program ketahanan pangan siswa ini harus terus berlanjut, tujuan besarnya yakni membantu pemerintah mengendalikan inflasi daerah harus terus berjalan, minimal dengan memenuhi kebutuhan cabai, tomat, serta bawang para siswa, orang tua, dan para guru.

Program ketahanan pangan siswa ini juga sangat relevan dengan program Merdeka Belajar yang digalakkan Kementerian Pendidikan.

“Siswa kita sekarang ada sekitar 60 ribu, ditambah guru 12 ribu, jadi komunitas kita di dunia pendidikan Sultra saja sekitar 72 ribu, dan untuk kebutuhan 72 ribu warga Sultra itu bisa dipenuhi dari hasil pertanian siswa-siswi kita,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sultra, Doni Septadijaya mengapresiasi program ketahanan pangan Dikbud Sultra. Bahkan dia tak menduga, pengendalian inflasi bisa dilakukan di lingkungan sekolah.

“Kami melihat secara makronya bahwa pengendalian inflasi di Sultra tidak terduga-duga ternyata bisa dilakukan di lingkungan sekolah dalam pengawasan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra,” pungkas Doni.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten