Dikbud Sultra Luncurkan Program Gerakan Ketahanan Pangan di SMA/SMK
Kendari – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) meluncurkan program gerakan ketahanan pangan siswa SMA/SMK, Senin (15/5/2023). Program pembelajaran berbasis produksi standar industri ini diluncurkan sebagai tindak lanjut dari instruksi Gubernur Sultra dalam mengimplementasikan “Teaching Factory Merdeka Belajar”.
Kadis Dikbud Sultra, Yusmin mengatakan, program ini digagas untuk menggerakkan siswa di sekolah-sekolah dalam rangka membantu mengatasi inflasi pada sektor kebutuhan pangan.
“Ini adalah instruksi langsung dari Pak Gubernur Sultra. Makanya kami langsung tindaklanjuti instruksi tersebut untuk menekan laju inflasi di bidang pendidikan,” katanya, Senin (15/5/2023).
Untuk merealisasikan program tersebut, para pelajar harus membudidayakan tiga komoditi pangan, di antaranya cabe, tomat, dan bawang merah di sekolahnya masing-masing. Kegiatan itu dilakukan di bawah bimbingan guru dan berlangsung di luar jam pembelajaran normal.
“Selain mendapatkan materi dalam ruang kelas, para pelajar kita ini akan melakukan praktek dengan penanaman tiga komoditi pangan tersebut,” ujarnya.
Yusmin menambahkan, peralatan untuk menyukseskan program tersebut cukup sederhana, sebab fasilitas yang digunakan hanya beberapa alat pertanian saja. Bahkan lahan yang diperlukan hanya perkebunan di pekarangan sekolah masing-masing atau bisa memanfaatkan sistem polybag.
Sementara untuk pengadaan bibit dan perawatan tak ada masalah, sebab bisa menggunakan dana BOS yang telah diperuntukan pembiayaan kebutuhan alat dan bahan praktek.
“Jadi bisa diambil dari situ. Kebutuhan biayanya juga tidak besar kok,” tambahnya.
Menurut Yusmin, terdapat ratusan SMA dan SMK di Sultra. Jika setiap sekolah bisa menanam 100 pohon per komoditi, maka bisa menghasilkan puluhan ton sekali panen. Sebagai tindak lanjut kebijakannya, Dikbud akan menggelar rapat dengan pihak terkait dalam waktu dekat agar program tersebut segera terlaksana.
“Besok saya akan rapat dan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, Perkebunan, Dinas Perdagangan untuk kita berkolaborasi mengatasi inflasi khususnya pangan melalui sektor pendidikan,” pungkasnya.