Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Konawe

Dispar Sultra Ajak Influencer dan Awak Media Jelajahi Wisata Konkep

Dispar Sultra Ajak Influencer dan Awak Media Jelajahi Wisata Konkep
Influencer dan jurnalis pada kegiatan Famtrip Dinas Pariwisata (Dispar) Sulawesi Tenggara (Sultra) menjelajahi wisata alam Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep). Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo. (13/7/2024).

Konawe Kepulauan – Dinas Pariwisata (Dispar) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengajak sejumlah influencer dan awak media untuk menjelajahi wisata alam Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), pada 10 – 12 Juli 2024. Kegiatan bertajuk Familiarization Trip diikuti beberapa orang pemengaruh, jurnalis lokal, dan jurnalis nasional.

Perjalanan dimulai dari Pelabuhan Batu Kota Kendari, Sultra. Peserta mengarungi lautan menuju Pelabuhan Ferry Langara, Konawe Kepulauan (Konkep). Perjalanan dimulai sekira pukul 11.30 Wita. Dalam perjalanan, kapal yang ditumpangi tim berjibaku melewati gelombang setinggi 2 meter di Perairan Wawonii. Itu disebabkan karena bulan Juli adalah musim angin timur.

Menempuh waktu sekira 2 jam dengan menggunakan speed boat, tim akhirnya tiba dengan selamat di Ferry Langara, Konkep. Setibanya di Pelabuhan Langara, tim disambut oleh Kepala Dispar Konkep, Zakaria, lalu melanjutkan perjalanan mengeksplorasi potensi wisata.

Tidak beristirahat, tim langsung menggerus jalan dengan kendaraan roda empat untuk menuju destinasi pertama yakni Pantai Kampa. Tiba sekira pukul 16.30 Wita, tim langsung menikmati Pantai Kampa yang begitu menakjubkan.

Tidak mau melewatkan momen, tim langsung mengeluarkan alat tempur berupa kamera untuk membuat konten masing-masing. Setelah lelah membuat konten, tim disuguhkan kelapa muda oleh pengelola Pantai Kampa. Selepas melegakan dahaga, tim kembali berkemas kembali ke wisma dan beristirahat untuk kembali mempersiapkan rencana perjalanan selanjutnya.

Hari kedua, 11 Juli 2024, tim memulai aktivitas dengan sarapan, setelah itu mempersiapkan diri untuk menempuh destinasi pertama yakni Air Terjun Tumburano. Sekira satu jam perjalanan dari wisma tempat menginap di Langara, tim akhirnya menginjakan kaki di Air Terjun Tumburano sekira pukul 09.30 Wita.

Baca Juga:  Lapas Kelas II A Kendari Over Kapasitas, Tahanan Didominasi Kasus Narkoba

Air Terjun Tumburano adalah wisata alam yang terletak di pedalaman Pulau Wawonii, Konkep. Air terjun itu merupakan air terjun tertinggi dan terbesar di Kecamatan Wawonii Utara. Kata “Tumburano” dalam bahasa setempat berarti “tempat air jatuh” atau “air yang jatuh”.

Tim kembali memanfaatkan momen dengan mengambil gambar dari tiap sudut di wisata alam tersebut. Suara gemericik air yang menenangkan jiwa semakin menguatkan semangat untuk mencapai puncak keindahan. Tidak berlama-lama, tim kemudian melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya. 

Bergeser dari Air Terjun Tumburano, tim akhirnya tiba di destinasi selanjutnya yakni Sungai Mosolo sekira pukul 12.30 Wita. Berbeda dengan destinasi sebelumnya, destinasi berikutnya memiliki akses yang cukup sulit. Di mana tim harus sesekali turun untuk mendorong mobil karena tidak mampu mendaki bukit yang menjadi akses ke Sungai Mosolo.

Seusai memarkir kendaraan, tim lagi-lagi menemui masalah karena ternyata arus Sungai Mosolo sedang deras. Hal itu menyulitkan tim untuk tiba di destinasi utama yakni Kali Biru Mosolo.

Terpaksa tim harus menyusuri sungai sembari mencari celah sungai yang memiliki aliran tidak deras untuk menyeberang. Sekira 15 menit berjalan, akhirnya tim menemukan jalan dan bisa mencapai Kali Biru Mosolo.

Aksesnya yang sulit, terbayar lunas dengan suasana dingin dan nyaman. Selepas mengambil stok gambar, tim kemudian menikmati air Sungai Mosolo dengan ramai-ramai berenang. Puas menikmati dinginnya air Sungai Mosolo, tim melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya.

Baca Juga:  Promosikan Kekayaan Budaya Wakatobi, Dispar Sultra Inisiasi Festival Wowine 2024

Bergerak dari Sungai Mosolo sekira pukul 15.00 Wita, tim harus melakukan perjalan panjang menuju Wawonii Tenggara. Kali ini tim akan mengunjungi salah satu pantai hidden gem yang belum terjamah.

Berjam-jam di jalanan, tim akhirnya tiba di Pantai Puuesa. Pantai itu memiliki view landscape yang begitu indah. Terletak di Tenggara Konawe Kepulauan, pantai itu dapat ditempuh 3 jam perjalanan darat dari ibu kota Langara menggunakan roda dua atau empat. Tak hanya itu, wisatawan juga dapat mengakses lokasi itu menggunakan kapal kayu dari desa sebelah pantai.

Tim harus tracking sekira 15 menit dari jalan utama untuk bisa mencapai pantai tersebut. Kontur tanah berbatu karang dengan vegetasi yang cukup tinggi membuat tim lumayan kesulitan untuk mencapai Pantai Puuesa.

Setibanya di lokasi, tim begitu kagum dengan keindahan pantai itu. Keunikan Pantai Puuesa terletak pada batuan karst yang mengelilingi pantainya. Batuan karang raksasa itu menciptakan pemandangan yang eksotis. Celah-celah di antara batuan karst memungkinkan ombak laut untuk masuk dan menghantam pasir, menghasilkan suara deburan ombak yang menenangkan.

Puas mengambil gambar untuk konten, tim akhirnya kembali ke jalan utama sebelum akhirnya menempuh perjalanan panjang menuju wisma di Langara. Sekira pukul 19.30 Wita, tim akhirnya tiba di Wisma yang terletak di Langara. Hari ketiga, 12 Juli 2024, selepas sarapan, tim akhirnya meninggalkan Konkep untuk pulang menuju Kendari.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten