Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Distanak Sultra Distribusikan 15 Ribu Dosis Vaksin untuk Penyakit Jembrana pada Sapi Bali

Distanak Sultra Distribusikan 15 Ribu Dosis Vaksin untuk Penyakit Jembrana pada Sapi Bali
Sapi Bali. Foto: Pixabay/icotian.

Sulawesi Tenggara – Dinas Ketahan Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara (Sultra) mendistribusikan 15 ribu dosis vaksin untuk menangani penyakit jembrana yang menyerang sapi bali.

Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, menyampaikan pihaknya telah menemukan kasus jembrana yang sudah menyebar ke beberapa daerah. Distanak menemukan sebanyak 142 kasus penyakit jembrana yang menyerang sapi bali di Sultra hingga Oktober 2024.

Jembrana yang menyerang sapi bali terbanyak ditemukan di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dengan 54 kasus. Ditemukan pula di Kabupaten Kolaka 30 kasus, Kabupaten Konawe 27 kasus, Kabupaten Konawe Utara (Konut) 20 kasus, Kabupaten Bombana 8 kasus, dan Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) dengan 3 kasus.

“Kasus jembrana dilaporkan pertama kali pada 18 Juli 2023 berdasarkan hasil uji laboratorium dari BBVet, Maros, Sulawesi Selatan. Sampai saat ini, menurut laporan dokter hewan dari Dinas Pertanian Kabupaten Bombana bahwa kematian ternak sudah sekitar 406 ekor yang tersebar di beberapa kecamatan,” katanya, Rabu (9/10/2024).

Menindaklanjuti hal itu, Distanak Sultra telah berkoordinasi dengan dinas kabupaten dan kota di Sultra untuk menyalurkan vaksin jembrana pada sapi ternak milik masyarakat yang terindikasi terkena penyakit itu.

Baca Juga:  Kapolres Konawe Salurkan Bantuan Sembako ke Warga Kurang Mampu di 2 Kecamatan

“Sudah kami lakukan koordinasi dengan kesehatan hewan kabupaten dan kota perihal dukungan penyediaan vaksin jembrana,” lanjutnya.

Mengutip Laman Kementerian Pertanian RI, penyakit jembrana hanya menyerang sapi bali (tidak menular pada sapi jenis lain) dan tidak bersifat zoonosis. Penyakit itu juga tidak dapat menular dari hewan ke manusia maupun sebaliknya.

Penyakit yang disebabkan oleh retrovirus pada sapi bali itu ditandai dengan demam tinggi, peradangan selaput lendir mulut, pembesaran kelenjar pertahanan, dan mencret (diare) bercampur darah, hingga kematian ternak.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten