Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Harga Bahan Pokok Diprediksi Naik, BI bersama Pemprov Sultra Hadirkan Pasar Murah

Harga Bahan Pokok Diprediksi Naik, BI bersama Pemprov Sultra Hadirkan Pasar Murah
Pamflet pasar murah yang diadakan oleh BI Sultra bersama Disperindag dan Bulog Sultra. Foto: Istimewa.

Kendari – Sejumlah bahan pokok seperti beras, bawang merah, bawang putih, minyak, hingga telur ayam ras diprediksi akan mengalami kenaikan harga di tahun 2023. Upaya pengendalian harga pun dilakukan Bank Indonesia (BI) bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Badan Usaha Logistik (Bulog) Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan menghadirkan pasar murah, Rabu (1/2/2023).

Berlokasi di Jalan H. Abdul Silondae tepatnya di Pelataran Parkir Aula Manunggal Korem 143/HO, pasar murah ini akan berlangsung mulai tanggal 1 sampai 6 Februari 2023.

Deputi Kepala BI Kantor Perwakilan (KPw) Sultra, Adik Afrinaldi menturkan bahwa sembari pasar murah berlangsung, pihaknya akan terus memantau kondisi harga bahan pokok, khususnya beras.

Deputi Kepala BI Kantor Perwakilan (KPw) Sultra, Adik Afrinaldi saat diwawancarai awak media.
Deputi Kepala BI Kantor Perwakilan (KPw) Sultra, Adik Afrinaldi saat diwawancarai awak media. Foto: Istimewa. (31/1/2023).

“Kita sudah berkoordinasi dengan Bulog Sultra akan melakukan pasar murah,” tutur Adik Afrinaldi kepada awak media, Selasa (31/1).

Adik Afrinaldi menjelaskan, dalam pasar murah ini terdapat lima toko yang telah disediakan oleh Bulog untuk melayani masyarakat. Bahan pokok yang dijual dipastikan sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) bahkan lebih murah.

“Harganya sesuai HET yang harganya lebih murah, dan nanti dalam pasar murah untuk beberapa komoditas lainnya dengan harga distributor akan turun juga,” jelasnya.

Baca Juga:  16 Calon KI Sultra Lulus Tes Potensi, Panitia Minta Saran Masyarakat

Tidak sampai disitu, BI juga nantinya akan meluncurkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Program tersebut merupakan langkah lanjutan agar harga pasokan bahan pokok tetap terjaga.

“Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas dari komunitas yang sekarang ini kondisinya terbatas akan ditingkatkan. Dengan nanti meningkat otomatis suplainya meningkat, sehingga harganya akan turun,” ujarnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten