Hari Ini Terjadi 58 Gempa Bumi di Koltim, Total Sudah 160 Kali
Kolak Timur – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sudah terjadi 160 gempa di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra), pada periode 24 – 29 Januari 2025 hingga pukul 13.00 Wita.
Peristiwa itu merupakan rangkaian dari gempa magnitudo 4,9 pada Jumat (24/1) lalu. Rabu (29/1), gempa yang terjadi bahkan lebih besar yakni magnitudo 5,1. Gempa itu diikuti 57 gempa lainnya dengan kekuatan relatif lebih kecil.
BMKG mencatat 3 rentetan gempa terjadi pada 24 Januari, 29 kali pada 25 Januari, 15 kali pada 26 Januari, 2 kali pada 27 Januari, 53 kali pada 28 Januari, dan 58 kali pada 29 Januari 2025. Meski demikian, hanya 25 gempa yang terasa di daerah Koltim dan beberapa wilayah lain.
BMKG masih terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas sesar Kolaka yang melintasi Koltim dan beberapa daerah lainnya. Mereka mencatat mayoritas gempa akibat aktivitas tektonik pada wilayah dangkal yang berpusat di Kecamatan Lalolae.
Berdasarkan informasi BMKG, gempa bumi di Koltim terjadi akibat aktivitas sesar Kolaka. Keberadaan sesar Kolaka memanjang dari arah barat laut ke tenggara, mulai dari Teluk Bone hingga melintasi daratan Kabupaten Kolaka (Kecamatan Pomalaa dan Kecamatan Baula), Koltim (Kecamatan Lambandia), dan Konawe Selatan (Kecamatan Lalembuu dan Kecamatan Tinanggea).
Aktivitas sesarnya pun berdampak pada beberapa wilayah di sekitarnya. Kekuatan gempa bumi utama di Koltim yang cukup besar juga disertai rentetan gempa bumi susulan. Di mana gempa bumi susulan terjadi setelah gempa bumi utama pada lokasi yang sama atau berdekatan.
