Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Ketua BEM Fakultas Hukum Unsultra Dikeroyok saat Ratusan Massa Gelar Mimbar Demokrasi Tolak Politik Dinasti

Ketua BEM Fakultas Hukum Unsultra Dikeroyok saat Ratusan Massa Gelar Mimbar Demokrasi Tolak Politik Dinasti
Detik-detik Ketua BEM Fakultas Hukum Unsultra, Leciz dikeroyok. Foto: Herlis Ode Mainuru/Kendariinfo. (5/12/2023).

Kendari – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Leciz dikeroyok saat sekelompok massa menggelar mimbar demokrasi di Kampus Unsultra, Selasa (5/12/2023).

Pantauan Kendariinfo, ratusan massa dari berbagai kampus sedang menggelar mimbar demokrasi di kampus Unsultra. Giat tersebut dilakukan sebagai bentuk kritis mahasiswa terhadap politik dinasti yang ada di Indonesia khususnya dalam pesta demokrasi Pilpres 2024 mendatang.

Saat kegiatan itu berlangsung, Leciz tiba-tiba muncul dari belakang massa dan mengamuk sembari melantangkan suara menolak keras kegiatan tersebut. Pasalnya, ia menduga bahwa kegiatan tersebut ditunggangi oleh kepentingan politik tertentu berkedok kegiatan mahasiswa.

Namun, beberapa orang berusaha menghalaunya. Tetapi, kedua belah pihak justru beradu mulut hingga Leciz diusir paksa dari lokasi kegiatan bahkan dikeroyok oleh sekelompok orang. Akibat kejadian itu, Ketua BEM Fakultas Hukum Unsultra itu mengalami luka lebam di wajah.

Sekretaris BEM Unsultra, Ramadan saat dihubungi Kendariinfo mengatakan, ia menyayangkan adanya aksi pengeroyokan yang dilakukan terhadap Ketua BEM Fakultas Hukum Unsultra. Seharusnya, tindakan kekerasan tidak perlu dilakukan apalagi terjadi di dalam area kampus.

“Korban sudah lapor polisi. Dan harapan saya, penyelenggara kegiatan segera diperiksa dan polisi bisa mengusut tuntas atas penganiayaan terhadap Leciz selaku Ketua BEM Fakultas Hukum Unsultra. Segera ditindaklanjuti oknum-oknum yang melakukan penganiayaan tersebut,” tegasnya.

Baca Juga:  Polisi Rekonstruksi Pembunuhan di Konut, Terungkap Pelaku Bacok Korban dari Belakang

Terkait kegiatan tersebut, Ramadan mengakui bahwa kegiatan itu diizinkan oleh pihak kampus. Tetapi, sebagai BEM Unsultra mereka merasa tidak dihargai dan menolak keras kegiatan tersebut.

“Dengan adanya kegiatan Mimbar Demokrasi yang diselenggarakan di Kampus Unsultra, pihak BEM Universitas merasa tidak dihargai karena mereka tidak ada koordinasi apa pun terhadap BEM Universitas,” pungkasnya.

Ratusan Mahasiswa di Sultra Gelar Mimbar Demokrasi Tolak Politik Dinasti

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten