Terkini 04 Mei 2024 23:15 WIB

Mantan Karyawan Buka Suara Terkait Isu Pencurian Fasilitas di Beauty House Salon Kendari

Kendari – Sejumlah mantan karyawan Beauty House Salon Kendari menanggapi isu pencurian fasilitas yang diadukan oleh pihak perusahaan ke Polsek Baruga, Minggu (28/4/2024).

Diketahui, dugaan kasus pencurian beberapa fasilitas itu dilayangkan oleh kasir Beauty House Salon Kendari, Selvia. Dalam aduannya, Selvia mengaku beberapa fasilitas salon raib, di antaranya kursi, 6 catok rambut, 5 pengering rambut, 4 pasang baskot kuku, dos vitamin, 15 perias warna-warni, dan alat perawatan rambut.

Menanggapi hal itu, mantan karyawan Beauty House Salon Kendari berinisial RS, menerangkan beberapa alat tersebut sebenarnya tidak hilang, melainkan disita oleh mantan karyawan yang hak-hak kerjanya belum dibayarkan.

RS menceritakan bahwa peristiwa tersebut bermula saat ia dan tujuh mantan karyawan lainnya yang berinisial VN, AN, RI, MI, LI, VV, dan SR mempertanyakan hak-hak mereka kepada pimpinan Beauty House Salon Kendari bernama Pramita Amanda Abdillah.

“Awalnya kami itu mempertanyakan gaji dan komisi yang tertunggak dari perusahaan,” katanya, Sabtu (4/5).

Tetapi, lanjut RS, pimpinan perusahaan tidak memberikan kepastian. Bahkan, para karyawan pernah meminta panjar gaji sebesar Rp50 ribu per orang tapi hasilnya sama saja, tidak ada penyelesaian dari salon ternama di Kendari itu.

“Pernah kita minta panjar Rp50 ribu, supaya bisa kita pakai-pakai untuk makan dan transportasi. Tapi tidak dikasikan juga,” kesalnya.

Karena tak ada kepastian waktu terkait upah yang mereka terima, para karyawan pun terus memohon kepada pimpinan perusahaan. Namun, permintaan mereka ternyata membuat geram pimpinan perusahaan.

Akibatnya, mereka dikeluarkan dari salon tersebut dan pimpinan perusahaan itu melarang mereka kerja di tempat itu lagi.

“Setelah kita disuruh ke luar dan kita kompak supaya ke luar semua,” tegasnya.

Tetapi sebelum meninggalkan perusahaan, kata RS, mereka meminta izin kepada kasir bernama Selvia, orang kepercayaan pimpinan perusahaan untuk membawa beberapa barang sebagai jaminan atau sitaan.

“Jadi kita bawa barang sebagai sitaan. Tidak hilang begitu saja, apalagi dilapor polisi terkait pencurian. Itu Selvia dia tahu, kita minta izin sama dia, tapi aneh kenapa tiba-tiba Selvia ini melaporkan di polisi,” paparnya.

Sementara itu, mantan karyawan lainnya berinisial VN, mengaku, barang-barang yang mereka sita itu masih aman. Semua akan dikembalikan jika hak-hak mereka yang tertunggak telah dipenuhi oleh perusahaan.

“Sebenarnya barang yang kami sita ini tidak sebanding harganya. Lagian, beberapa barang yang kami bawa itu adalah barang kami sendiri, bukan punyanya perusahaan. Kita yang beli sebagian, jadi wajar kita bawa pulang karna barangnya kita sendiri dan dibeli pakai uang sendiri,” tuturnya.

VV tidak menerangkan total tunggakan perusahaan tetapi data-data dan perincian tunggakan, baik gaji maupun komisi telah mereka kantongi.

Untuk itu, para karyawan yang resign karena instruksi mantan pimpinan berharap agar pihak Beauty House Salon Kendari melunasi semua tunggakan gaji dan komisi. Bukan malah membuat dalil melalui laporan polisi adanya dugaan kasus tindak pidana pencurian.

“Jadi kami rasa itu hanya akal-akalan saja dan pembelaan perusahaan, mendingan fokus bayar gaji dan komisi kami daripada melapor polisi,” kesalnya.

Kapolsek Baruga, AKP Rj. Agung Pratomo saat dikonfirmasi membenarkan adanya aduan tersebut.

“Benar, aduannya sudah masuk. Para saksi akan kami mintai keterangan dalam waktu dekat,” ucapnya.

Secara terpisah, pihak perusahaan Beauty House Salon Kendari saat dikonfirmasi hingga kini belum memberikan respons.