Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Megawati Pecat Hugua Usai 14 Tahun Bersama PDIP

Megawati Pecat Hugua Usai 14 Tahun Bersama PDIP
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri (kanan) dan Hugua (kiri). Foto: Istimewa.

Kendari – Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, memecat Hugua dari keanggotaan dan sebagai kader. Hugua dipecat usai 14 tahun atau sejak 2010 bergabung bersama PDIP.

Pemecatan Hugua sesuai Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan tertanggal 13 September 2024 yang ditandatangani langsung Megawati dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.

Ada beberapa poin dalam surat putusan itu. Pertama, memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Hugua dari keanggotaan PDIP. Kedua, melarang Hugua melakukan kegiatan dan menduduki jabatan yang mengatasnamakan PDIP.

Pemecatan Hugua dari keanggotaan partai turut dibenarkan Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sulawesi Tenggara (Sultra), Agus Sana’a.

“Benar,” ucapnya, Sabtu (14/9/2024).

Agus menerangkan, pemecatan Hugua lantaran dianggap melawan dan membangkang keputusan partai dengan menjadi calon Wakil Gubernur Sultra yang bukan usungan PDIP. Sementara DPP PDIP telah mengusung calon Gubernur Sultra yang merupakan kader dari partai besutan Megawati Soekarnoputri itu.

Keputusan Hugua maju pada kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sultra 2024 dinilai sudah tidak sejalan dengan kebijakan partai serta anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PDIP.

Baca Juga:  Belum Tersentuh Bantuan, Tim Brigade Hj. Gunartin Salurkan Bantuan Korban Banjir di Kendari

“Karena (Hugua) maju calon wakil gubernur dari partai lain. Sementara DPP PDIP sudah punya calon sendiri, dan dia juga calon di partai lain pasti dipecat,” tegas Agus.

Menurut Agus, sekalipun misalnya Hugua sudah meminta persetujuan DPP PDIP ihwal majunya lewat partai lain, tetap akan diberikan sanksi pemecatan. Alasannya adalah ketika Hugua masih tercatat sebagai kader PDIP, tentu akan berpengaruh terhadap arus dukungan di Pilgub Sultra. Sementara instruksi DPP PDIP kepada seluruh kader untuk tegak lurus mendukung calon yang diusung partai.

“Misalkan dia tidak dipecat dan dibiarkan, suara PDIP bisa terbelah dua. Makanya harus dipecat, karena instruksi DPP PDIP jelas, dan semua kader harus mematuhi itu,” jelasnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten