Mengenal Perpustakaan Internasional, Buah Pikiran Gubernur Sultra
Kendari – Perpustakaan modern bertaraf internasional yang dibangun di Jalan Sao Sao, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) sebentar lagi akan diresmikan.
Gubernur Sultra, Ali Mazi mengatakan, tahap pembangunan perpustakaan modern tersebut telah selesai 100 persen. Namun masih ada beberapa penunjang yang kurang.
“Perpustakaan Modern tidak lama lagi akan diresmikan, dan tahap pembangunannya bisa dikatakan sudah selesai 100 persen siap digunakan. Namun tidak bisa dimungkiri masih ada beberapa bagian penunjang perpustakaan belum diadakan. Tapi bisa terlaksana dan diadakan seiring berjalannya operasional perpustakaan,” katanya, seperti dikutip pada laman resmi Pemerintah Provinsi Sultra, Jumat (13/8/2021).
Buah Pikiran Ali Mazi
Rencana pembangunan perpustakaan modern tersebut merupakan hasil dari pemikiran Gubernur Ali Mazi. Perpustakaan tersebut menjadi salah satu dari sekian program-programnya selama menjabat menjadi orang nomor satu di Sultra periode 2018 – 2023, yakni program Gerakan Akselerasi Pembangunan Daratan Lautan (Garbarata).
Menghabiskan Anggaran Rp97,3 Miliar
Menurut Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, Pahri Yamsul, infrastruktur megah yang didesain tujuh lantai di atas lahan Kantor Taman Budaya ini, memakan anggaran kurang lebih Rp97,3 miliar yang dibagi dalam tiga tahapan.
“Pada tahap pertama anggaran yang digunakan itu sekitar Rp28 miliar dan tahap kedua Rp68 miliar. Sedangkan pada tahap finishing ini hanya sekitar Rp1,3 miliar,” ujarnya kepada Jurnalis Kendariinfo.
Jadi Wisata Edukasi
Perpustakaan dibangun untuk menjadi tempat untuk mengais ilmu pengetahuan. Tak terkecuali dengan Perpustakaan Modern kebanggaan Sultra ini. Gubernur Sultra sejatinya ingin menghadirkan kesan perpustakaan bukan hanya untuk para penggiat baca, namun tujuannya untuk mengundang semua kalangan hadir menikmati suasana serta kemegahan gedung perpustakaan bertaraf internasional ini.
Selain itu, dengan pengelolaan yang baik, bangunan ini juga menjadi daya tarik bagi wisatawan luar negeri maupun dalam negeri, serta dengan mengedepankan tujuan edukasi dan rekreasi.
Bentuknya Disebut Mirip Nampan Pulau Buton
Bentuk arsitekturnya disebut mirip dengan nampan hidangan tradisional asal Pulau Buton, “Tala Koae” yang biasa digunakan saat upacara “Pekande-kandea.”
Namun di luar itu, arsitektur bangunan yang berbentuk lingkaran tersebut bermakna ilmu pengetahuan tak memiliki ujung dan tak ada habisnya, seperti lingkaran. Sehingga hal tersebut menuntut orang untuk banyak membaca sebagai peningkatan pengetahuan secara luas.
Terinsipirasi dari Harvard College Library
Modern Regional Library Sultra ini terinsipirasi dari kunjungan Ali Mazi ke Harvard University, Amerika. Saat itu, Gubernur Sultra mengunjungi perpustakaan kampus ternama dunia tersebut, yang memiliki 15 juta koleksi buku dengan sistem penyimpanan manual maupun digital.