Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Nurfahmi, Anak Tukang Becak di Kendari yang Aktif Organisasi tapi Bisa Lulus Tepat Waktu

Nurfahmi, Anak Tukang Becak di Kendari yang Aktif Organisasi tapi Bisa Lulus Tepat Waktu
Momen Nurfahmi saat menaiki becak milik ayahnya untuk menghadiri wisuda di UHO Kendari. Foto: Istimewa.

Kendari – Cerita Nurfahmi anak tukang becak yang berhasil menyelesaikan studinya tepat waktu meski aktif menjabat sebagai ketua umum di salah satu organisasi kepemudaan di Kota Kendari. Nurfahmi juga aktif pada beberapa organisasi kemahasiswaan (ormawa) selama berkuliah di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.

Nurfahmi merupakan anak dari pasangan La Fara dan Wa Rente. Sang ayah bekerja sebagai seorang tukang becak di Kota Kendari. Momen haru terjadi seusai Nurfahmi diajak naik becak oleh sang ayah seusai prosesi wisuda di UHO. Momen tersebut diabadikan oleh salah satu akun TikTok @arief_zaydan.

Wanita asal Muna ini lulus dengan IPK 3,22 dan durasi studi 3 tahun 8 bulan pada periode wisuda Januari – April gelombang kedua yang dilaksanakan di Auditorium Mokodompit UHO Kendari, Rabu (3/5) kemarin. Nurfahmi juga saat ini sedang menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Daerah (PD) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kota Kendari.

Nurfahmi bersama kedua orang tuanya selepas mengikuti wisuda di UHO Kendari.
Nurfahmi bersama kedua orang tuanya selepas mengikuti wisuda di UHO Kendari. Foto: Istimewa.

Wisudawati jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ini menceritakan kiat-kiatnya agar tetap bisa menyeimbangkan pendidikan dan organisasi. Salah satunya adalah dengan menerapkan 3T yaitu “Tertib Ibadah, Tertib Belajar, dan Tertib Organisasi”.

“3T ini adalah salah satu paradigma gerakan yang kami selalu ditekankan di Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Kita harus tertib ibadah dahulu, kemudian tertib belajar atau studi kita, baru tertib organisasi. Jadi tidak ada bahasa lagi aktivis organisasi yang menomorsekiankan ibadah dan belajarnya karena organisasi,” katanya kepada Kendariinfo, Sabtu (6/5).

Sejak duduk di bangku SMA, Nurfahmi telah memiliki ketertarikan pada dunia organisasi. Bahkan saat pertama kali masuk ke dunia kampus dia langsung terjun sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Matermatika hingga Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP UHO. Dirinya juga sempat menjabat di Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FKIP UHO.

Baca Juga:  2021 BPOM Sultra Temukan 3.801 Kosmetik Tanpa Izin Edar

“Sebelum jadi Ketua Umum PD IPM Kendari saya sudah memiliki latar belakang organisasi sedari SMA,” imbuhnya.

Di balik kesibukannya mengikuti banyak organisasi serta tanggung jawab besarnya terhadap pendidikan, Nurfahmi mengaku melakukan manajemen waktu seefisien mungkin.

Dengan manajemen waktu yang efisien, Nurfahmi mampu mengimbangi kewajiban kuliah, tugas, serta organisasi. Dia juga menghindari nongkrong tidak jelas yang membuatnya tidak produktif.

“Sebagai konsekuensinya, kita tidak boleh berleha-leha, tidak ada waktu yang begitu senggang. Ya ini adalah bentuk risiko yang wajib saya terima,” tambahnya.

Contoh manajemen waktu yang dia pakai adalah sering memasukkan kegiatan perkuliahannya di tengah-tengah kegiatan organisasi.

“Sembari melakukan kegiatan di organisasi, saya juga wajib untuk bisa menyelesaikan tugas akhir, jadi saya sembari menyusun, juga sambil urus anak-anak organisasi,” bebernya.

Kiat utama yang membuatnya mampu menyelesaikan kuliah tepat waktu adalah ikhlas dan ikhtiar. Menurutnya momen yang paling krusial saat kuliah adalah proses penyusunan skripsi, pada saat itulah dirinya melakukan cara jitu yang bisa membantunya menyelesaikan tugas akhir tersebut.

ADVERTISEMENT

“Karena tulis skripsi itu butuh fokus yang tinggi, jadi cobalah cari waktu-waktu yang tepat. Saya biasanya menulis pada pukul 03.00 dini hari, hal itu saya lakukan karena di waktu subuh distraksi masih kurang jadi saya bisa fokus,” ungkapnya.

Selain itu, menurutnya doa orang tua sangatlah penting, oleh karena itu Nurfahmi senantiasa meminta restu kedua orang tuanya dalam setiap keputusan dan tindakan yang dia ambil.

Baca Juga:  43 Lembaga Pemuda Sultra Kolaborasi Gelar Donor Darah di Bulan Ramadan

“Intinya jangan lupa berdoa dan jangan kecewakan orang tua,” ujarnya.

Nurfahmi menarik perhatian saat videonya naik becak milik ayahnya seusai prosesi wisuda viral di media sosial. Terlihat ayahnya, La Fara dengan semangat mengayuh becaknya yang ditumpangi oleh anak tunggalnya tersebut. Terpancar raut kesenangan La Fara melihat keberhasilan anaknya. Diketahui Nurfahmi diantar menggunakan becak tersebut saat menghadiri prosesi wisuda di Auditorium Mokodompit UHO Kendari.

“Mungkin banyak dari teman-teman yang belum tahu bahwa profesi ayah saya adalah tukang becak. Beliau bekerja di pasar belakang Mall Mandonga. Becak yang digunakan hari ini untuk mengantar saya di hari wisuda saya adalah kendaraan yang tiap harinya bapak saya gunakan untuk mencari nafkah sekaligus mendorong saya untuk bisa berkuliah seperti teman-teman yang lainnya,” ungkap Nurfahmi.

Video berdurasi 20 detik tersebut kini beredar luas di Internet. Nurfahmi yang dikonfirmasi Kendariinfo, mengaku tidak tahu dirinya masuk di video tersebut. Meski begitu dirinya mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah mengabadikan momen tersebut.

“Terima kasih saya ucapkan kepada Allah Swt., Tuhan yang Maha Esa, orang tua, keluarga, sahabat, dan seluruhnya yang terlibat di perjalanan cerita perkuliahan saya sampai hari ini. Alhamdulillah teman-teman ini adalah hari bahagia dan awal baru untuk kita semua menempuh dunia kerja ke depannya,” tutupnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten