Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Kendari

Pelatihan DVI, Puluhan Personel Polda Sultra Dibekali Tata Cara Olah TKP

Pelatihan DVI, Puluhan Personel Polda Sultra Dibekali Tata Cara Olah TKP
Proses olah TKP dalam kegiatan pelatihan DVI di hari kedua. Foto: Ferito Julyadi/Kendariinfo. (25/11/2022).

Kendari – Puluhan personel jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) diberikan pembekalan cara melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Pelatihan Disaster Victim Identification (DVI) di hari kedua, Jumat (25/11/2022).

Giat pelatihan yang diinisiasi oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Sultra dan diselenggarakan di salah satu hotel di Kota Kendari sejak Kamis (24/11) ini bertujuan untuk pengembangan kemampuan sumber daya manusia (SDM) di tubuh Polri.

Salah seorang peserta, Ipda dr Reski Wolivia menuturkan, pelatihan DVI yang dirinya ikuti selama dua hari ini sangat bermanfaat bagi para anggota kepolisian. Pasalnya, kegiatan tersebut menjadi penyegar para personiel bagaimana cara melakukan olah TKP yang benar, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

“Ini sangat bermanfaat, terutama bagi kami yang ada di wilayah jajaran, karena ini me-refresh lagi ingatan kami tentang cara mengolah TKP,” tuturnya kepada awak media.

Polisi wanita (Polwan) yang bertugas di Polres Kolaka ini berharap, kegiatan pelatihan DVI tidak terputus dan harus tetap diadakan karena manfaatnya bagi anggota atau personel sangatlah besar.

“Kiranya sering-sering saja dilakukan kegiatan seperti ini, jadi anggota-anggota yang ada di jajaran ilmunya tidak membeku, tapi bisa terus berkembang dan terlatih,” harapnya.

Baca Juga:  Pria di Kendari Terciduk saat Hendak Selundupkan Sabu untuk Kakaknya di Rutan

Sementara itu, Instruktur kegiatan DVI, Aipda Mustakim menyampaikan, pada pelatihan oleh TKP, Biddokkes Polda Sultra membuat skenario sebuah helikopter dilaporkan hilang dan mengalami kecelakaan di sebuah wilayah. Kemudian, Tim DVI yang merupakan peserta dalam pelatihan diarahkan untuk melakukan operasi DVI, yang dimulai dari olah TKP.

“Dalam pelatihan tadi, para peserta kami arahkan untuk melakukan olah TKP, pencarian korban dan propertinya. Kemudian masuk ke tahap post mortem untuk dilakukan pendeteksian jenazah korban,” jelas Mustakim.

Tidak sampai di situ, Mustakim menambahkan, proses DVI dilanjut ke tahap ante mortem. Di mana Tim Penyidik atau forensik mengumpulkan data-data sebelum korban meninggal, yang bisa didapat dari pihak keluarga, seperti penampilan atau perawakan korban.

Ante mortem dapat meliputi pakaian, tanda lahir, perhiasan, tato, bekas luka, hingga sampel DNA dari pihak keluarga kandung. Setelah itu, data post mortem dan ante mortem digabung untuk melihat kecocokan data.

“Kemudian masuk ke fase rekonsiliasi, yakni penggabungan seluruh rangkaian kegiatan untuk mengetahui bahwa jenazah yang ditemukan benar-benar adalah korban insiden kecelakaan helikopter,” tutupnya.

Editor Kata
Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten