Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Pembunuhan Berencana di Konawe Diduga Dikemas dengan Tabrak Lari, HAMI Beri Bantuan Hukum

Pembunuhan Berencana di Konawe Diduga Dikemas dengan Tabrak Lari, HAMI Beri Bantuan Hukum
Ketua LBH HAMI Sultra, Andre saat diwawancara Kendariinfo. Foto: Al Pagala/Kendariinfo. (5/5/2023).

Konawe – Dugaan pembunuhan berencana di Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe pada 11 Juni 2022 lalu sengaja dikemas dengan tragedi tabrak lari. Hal ini dibeberkan oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kasus tabrak lari ini menimpa korban bernama Juliansyah (18) yang merupakan anak sulung Samriatin (45). Ketua LBH HAMI Sultra, Andre menyebut kejanggalan dugaan pembunuhan berencana itu dikemas dalam tragedi tabrak lari di depan Puskesmas Pondidaha.

Andre mengatakan bahwa pengakuan ibu korban, awalnya ia menerima dengan kematian anaknya. Tetapi seiring berjalannya waktu ia merasa jika anaknya tidak meninggal karena tabrak lari melainkan dibunuh.

Kondisi korban bernama Juliansyah (18).
Kondisi korban bernama Juliansyah (18). Foto: Istimewa.

“Kasus ini berjalan sudah hampir satu tahun, ibu korban datang menangis ke kantor kami. Ia menceritakan seluruh kejanggalan kepada LBH HAMI, jadi kami merasa ibu ini harus diberikan bantuan hukum,” kata Andre saat ditemui Kendariinfo, Jumat (5/5/2023).

Saat mendatangi Kantor Polres Konawe, LBH Hami Sultra mempertanyakan kepada penyidik. Ia membuka semua dokumen berupa foto dan memperlihatkan satu per satu. Di hadapan penyidik, Andre menerangkan jika luka di tubuh korban tidak ada tanda sambaran atau ditabrak mobil.

“Logika kami, jika ditabrak mobil tidak mungkin luka full badan. Ini kami melihat ada luka sayatan, luka tusuk di kaki, dan luka lebam di muka. Saya mencerminkan jika itu adalah pembunuhan berencana,” terang Andre.

Baca Juga:  Truk Tabrak Rumah Warga di Kendari, Polisi: Sopir Turun Cari Pengganjal

Beberapa kasus yang ditangani Andre mengenai perkara lakalantas diakuinya tidak terjadi sedemikian rupa. Herannya kejadian tabrak lari itu tak ada satu pun warga yang melihat.

Kondisi korban bernama Juliansyah (18).
Kondisi korban bernama Juliansyah (18). Foto: Istimewa.

“Bentuk apa pun kecelakaan pasti akan terdengar. Ini masa tiba-tiba ditemukan di pinggir jalan oleh temannya sendiri,” beber Andre.

Secara terpisah, ibu korban bernama Samriatin mengaku bahwa sesaat sebelum kejadian sekira pukul 10.00 Wita, Juliansyah memang saat itu diajak berkelahi oleh teman sebayanya berinisial D. Juliansyah ditemani oleh adiknya Juni (16) untuk bertemu oleh seseorang di balai.

Lanjutnya, selain D, Juni juga melihat di balai ada IN, AL, ALU, AR, tetapi ia diberi tahu oleh kakaknya untuk pulang ke rumah karena membatalkan perkelahian. Juni pun memutuskan untuk pulang.

“Setelah itu sekira pukul 01.00 Wita atau jam 1 malam tiba-tiba ada kabar bahwa anak saya ditabrak lari dan sudah dibawa ke puskesmas. Herannya yang temukan itu rekannya yang ia bertemu di balai,” ujar Ibu korban.

Di situlah ibu korban menduga anaknya itu dibunuh dan bukan dari kejadian korban tabrak lari.

“Semoga kasus ini cepat terungkap. Hampir setiap malam tidur saya tidak nyenyak karena sering didatangi anakku,” ungkapnya sambil meneteskan air mata.

Penulis
Reporter
Editor Kata
Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten