Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Education

Rekan Korban Tenggelam di Batu Gong Salah Pertolongan Pertama

Rekan Korban Tenggelam di Batu Gong Salah Pertolongan Pertama
Ilustrasi pertolongan pertama dengan resusitasi jantung paru (RJP). Foto: Istimewa.

Konawe – Rekan dari Muhammad Fairuz Nisam yang menjadi korban tenggelam di Pantai Batu Gong, Kecamatan Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) tampaknya salah melakukan pertolongan pertama.

Pada video yang diterima Jurnalis Kendariinfo, korban terlihat diangkat terbalik oleh beberapa orang. Mereka lalu menggoyang-goyangkan badan korban dengan tujuan air yang masuk di dalam tubuhnya keluar.

Padahal cara tersebut tidak dianjurkan. Dilansir dari detikcom, membalik tubuh korban tenggelam tidak bermanfaat mengembalikan fungsi jantung. Bahkan, hal tersebut hanya membuang waktu berharga untuk menyelamatkan nyawa.

Ahli kesehatan jantung, dr. Vito A Damay, SpJP, dari Siloam Hospital Karawaci mengatakan, yang harus dilakukan ketika ada korban tenggelam adalah memastikan kondisinya. Kemudian dilanjutkan dengan mengecek respons, seperti suara, gerak, napas, hingga detak jantung.

“Jadi waktu memastikan apakah dia (korban) sadar atau enggak adalah dipanggil, ditepok, atau guncang bahunya. Dalam 10 detik tidak ada respons maka kita anggap harus lakukan kompresi dada dan bantuan napas,” katanya, seperti dilansir dari detikcom.

Yayasan Jantung Indonesia dalam situs resminya memberi petunjuk bagaimana melakukan pertolongan pertama dengan resusitasi jantung paru (RJP) atau cardiopulmonary resuscitation (CPR). Kompresi harus dilakukan secara cepat minimal 100 – 120 kali per menit dengan kedalaman tangan menekan dada sekitar lima sentimeter. Setiap 30 kali kompresi di bagian pertengahan dada, korban diberikan napas buatan.

Baca Juga:  Diduga Kelelahan, Lansia asal Muna Meninggal saat Jalankan Ibadah Haji

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 11 wisatawan terseret arus saat berenang di Pantai Batu Gong, Minggu (11/7/2021) sekitar pukul 16.30 WITA.

Akibat kejadian itu, satu orang meninggal dunia dan dua lainnya hilang. Korban meninggal bernama Muhammad Fairuz Nisam, sedangkan korban hilang bernama Robin dan Muhammad Akhir. 

Dari 11 orang yang terseret arus, sembilan di antaranya merupakan mahasiswa Jurusan Penjaskes, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari. Saat itu, mereka sedang melakukan kegiatan Bina Akrab di Pantai Batu Gong.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten