Tak Bertemu DPRD Sultra, Massa Aksi Kawal Putusan MK di Kendari Bubarkan Diri
Kendari – Massa aksi yang didominasi oleh mahasiswa meninggalkan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra) karena tidak bertemu satu orang pun anggota dewan.
Dari pantauan Kendariinfo, massa aksi terlihat membubarkan diri dengan damai usai memboikot salah satu gedung di DPRD Sultra, Jumat (23/8/2024) sekira pukul 15.40 Wita.
Salah satu massa aksi yang juga Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Defrian, mengaku massa aksi memutuskan membubarkan diri karena hanya menemui sekretaris dewan (sekwan) di DPRD Sultra.
Meski begitu, dirinya mengaku akan terus mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang coba dianulir DPR RI terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Kami putuskan untuk tinggalkan DPRD Sultra setelah sempat kami boikot. Kami lakukan boikot untuk mengecek apakah ada anggota dewan di sana, namun ternyata tidak ada. Kami hanya bertemu sekwan dan dia tidak bisa mengambil keputusan apa-apa. Jadi kami putuskan untuk menarik diri dengan damai,” katanya kepada Kendariinfo.
Defrian mengaku, meskipun massa aksi menarik diri, pihaknya akan terus menyuarakan mosi tidak percaya terhadap DPR dan akan terus mengawal putusan MK soal pilkada.
“Meskipun sudah ada pernyataan dari DPR RI terkait pembatalan pembahasan RUU Pilkada, namun masih ada beberapa hari sampai pendaftaran calon kepala daerah. Untuk itu, kami akan terus mengawal agar jalannya pilkada tahun ini sesuai putusan MK,” tambahnya.
Saat ini sudah tidak ada lagi massa aksi yang menduduki DPRD Sultra. Pengamanan pun sudah longgar dan sejumlah petugas keamanan terlihat segera meninggalkan DPRD Sultra.
Kawal Putusan MK, Mahasiswa di Kendari Duduki Gedung DPRD Sultra
