Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Crime

Terbunuh saat Mencari Nafkah, Ini Cerita Adik Sopir Angkot Korban Bentrok di Kendari

Terbunuh saat Mencari Nafkah, Ini Cerita Adik Sopir Angkot Korban Bentrok di Kendari
Agustinus (23), korban tewas bentrokan ormas di Kendari. Foto: Istimewa.

Kendari – Seorang sopir angkutan kota (angkot) atau pete-pete bernama Agustinus (23) menjadi satu-satunya korban yang meregang nyawa akibat bentrokan dua organisasi masyarakat (ormas) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (16/12/2021) lalu.

Mirisnya korban tidak memiliki hubungan apa-apa dengan kedua kelompok ormas yang sedang bertikai dan saat itu hanya kebetulan lewat di daerah tersebut untuk mengantar penumpangnya.

Adik korban, Ardianto (18) saat dihubungi Jurnalis Kendariinfo, Senin (20/12/2021) menceritakan saat itu kakaknya hanya berniat mencari nafkah seperti biasa dengan membawa angkot miliknya.

Agustinus (23), korban tewas bentrokan ormas di Kendari. Foto: Istimewa.
Agustinus (23), korban tewas bentrokan ormas di Kendari. Foto: Istimewa.

Sialnya, sang kakak tak mengetahui jika ada kerusuhan yang sedang terjadi di sekitaran Kendari Beach (Kebi), Kecamatan Kendari Barat.

“Ceritanya kakakku dia mau pergi bawa mobil pete-pete, dia tidak tahu kalau ada kacau di kota pas sampai di Kebi, dia ditahan,” kata Ardianto.

Saat ditahan itulah, Almarhum Agustinus mendapatkan penganiayaan dari beberapa oknum ormas yang sedang bertikai saat itu menggunakan benda tumpul dan tajam.

Dalam beberapa momen foto yang tersebar di media sosial saat kerusuhan berlangsung, terlihat korban mengalami penganiayaan yang sangat sadis dengan luka yang lebar dan darah yang berceceran.

Baca Juga:  Kesaksian Medis Utusan LBH saat Juliansyah Diautopsi di Konawe: Ditemukan 5 Tulang Patah

Awalnya pihak keluarga masih belum mengetahui Agustinus menjadi korban penganiayaan saat itu juga, nanti setelah Ardianto mendapat kabar dari temannya di malam hari, baru diketahui Agustinus sudah dilarikan ke RS Bhayangkara Kendari.

Pemakaman Agustinus (23), korban tewas bentrokan ormas di Kendari. Foto: Istimewa.
Pemakaman Agustinus (23), korban tewas bentrokan ormas di Kendari. Foto: Istimewa.

“Pas malam teman sekolahku dia kirimkan foto gambarnya kakakku, dari situ kita tahu kalau kakakku jadi korban, omku langsung ke rumah sakit,” jelasnya.

Sang kakak yang mendapat berbagai luka parah dari penganiayaan tersebut langsung meninggal ditempat dan dibawa ke RS Bhayangkara Kendari.

Korban yang merupakan anak keempat dari sepuluh orang bersaudara ini juga sebagai salah satu pencari nafkah di keluarganya dan membantu membiayai adik-adiknya.

“Dia bantu-bantu bapakku biayai adikku dua orang sekolah SD dan SMP, kita sekolah empat orang sama saya,” jelas Ardianto.

Ardianto mengungkapkan ibunya sangat terpukul atas kejadian ini. Sang ibu masih sering terbayang-bayang bahwa kakaknya masih ada.

“Masih sering muncul sama mamaku, dia panggil-panggil mamaku, terus dia sedih katanya. Sampai sekarang kalau sendiri, dia ingat terus,” ungkapnya.

Ardianto dan pihak keluarga sampai saat ini meminta kepada pihak kepolisian agar bisa mencari dan segera menangkap pelaku yang membunuh Agustinus.

“Semoga kakakku tenang di surga dan pelaku cepat ditangkap,” harapnya.

Keluarga Korban Tewas saat Bentrokan Dapat Bantuan dari Wali Kota Kendari

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6 Komentar

  1. Rici

    Tangkap pelaku dn adili seadil adilnya. Jgn biarkan pelaku kriminal berkeliaran di kota Kendari, Siapapun dn dari golongan manapun harus mendapatkan perlakuan hukum yg setimpal. Kapolda Sultra mesti mengusut tuntas kasus tersebut.

    Balas
  2. Mahamad

    Kami harap dri pihak POLRI dan TNI agar cepat bisa menemukan pelaku yg membabi buta tampa menanya korban yg akan di tindasi, dan di berikan sangsi yg setimpal. dan bubarkan Ormas yg membuat resah Sulawesi Tenggara khususnya kota kendari.

    Balas
  3. Ndi

    Semoga Husnul khatimah.. dan semoga Pelakunya segera ditangkap dan di hukum

    Balas
  4. Lia

    Usut tuntas pelaku-pelakunya…hukum seberat-beratnya

    Balas
  5. Axel

    FPI aja di bubarin Masa organisasi receh bgini ngga bsa, bubarin aja organisasi kek gini bikin resah warga aja

    Balas
  6. f90224655@gmail.com

    Dan pas pengembusan nafas terakhirnya di hari Jum’at berkah sungguh luar biasa semoga hunsul khatimah Agustinus doa terbaik untuk mu
    Salam dri sahabat kecil mu #malla

    Balas
Bagikan Konten