Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Wasuemba Happy and Nice Festival di Buton, Ada Lomba Tombak Ikan hingga Destinasi Pantai “Keramat”

Wasuemba Happy and Nice Festival di Buton, Ada Lomba Tombak Ikan hingga Destinasi Pantai “Keramat”
Landscape Desa Wasuemba sebagai tuan rumah Wasuemba Happy and Nice Festival. Foto: Istimewa.

ButonDinas Pariwisata (Dispar) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Wasuemba Happy and Nice Festival di Desa Wasuemba, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton pada 15 – 18 November 2023.

Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Dispar Sultra, Andi Syahrir menjelaskan, festival ini akan dirangkaikan dengan berbagai kegiatan di antaranya lomba menombak ikan dan pengenalan Pantai Lahonduru yang memiliki salah satu spot yang dianggap “keramat” oleh masyarakat setempat.

Kawasan yang dianggap keramat di Pantai Lahonduru tersebut merupakan tempat habitat ikan yang bentuknya menyerupai hewan purba, di mana kawanan ikan tersebut terjebak di antara karang sehingga tidak bisa kembali ke lautan lepas.

“Nah, ini juga bisa menjadi tontonan tersendiri. Di kawasan tersebut, ikannya disebut ikan purba yang tidak boleh ditangkap sehingga kawasan itu lestari,” katanya kepada Kendariinfo, Rabu (15/11).

Sementara untuk Lomba tombak ikan ini akan dilaksanakan pada puncak kegiatan yaitu, Sabtu (18/11) yang akan diikuti oleh masyarakat dari desa dan kecamatan sekitar Desa Wasuemba.

“Lomba ini terbuka untuk umum, jadi siapa saja boleh ikut,” imbuhnya.

Syahrir menambahkan bahwa lomba ini menjadi unik karena belum dilaksanakan di daerah-daerah lain sehingga menambah atmosfer menarik dari festival tersebut.

Baca Juga:  Siswi SMP di Wawonii Dicecoki Miras Lalu Dicabuli 5 Pria

“Sebenarnya lomba ini adalah kegiatan sehari-hari dari masyarakat setempat tetapi kemudian ini menjadi daya tarik tersendiri karena kebiasaan itu yang telah menjadi tradisi,” tambahnya.

“Nantinya hasil dari lomba tersebut akan dimasak dan dimakan bersama oleh para pengunjung yang hadir,” lanjutnya.

Selain itu, ada pula kegiatan jamuan makan bersama atau pakande-kandea (dalam Bahasa Buton). Nantinya semua masyarakat desa akan hadir dengan talang makanan lalu dimakan bersama tamu-tamu yang hadir.

“Kemudian dilanjutkan dengan open house yang dilakukan seluruh penduduk desa. Jadi kita boleh datang dan makan di rumah mereka,” lanjutnya.

Pada festival juga akan dilaksanakan dengan pagelaran seni budaya khas dari daerah tersebut sebagai wadah untuk mempromosikan kearifan dan kekayaan lokal yang ada di Sultra.

“Ini merupakan bagian dari promosi kita terkait dengan promosi daerah-daerah di Sultra,” pungkasnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten