Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Mobil Warga Kendari Rusak di Tangan TKA Cina, Jubir Diduga Bawa Kabur Uang Ganti Rugi

Mobil Warga Kendari Rusak di Tangan TKA Cina, Jubir Diduga Bawa Kabur Uang Ganti Rugi
Kondisi mobil warga Kendari yang rusak di tangan TKA Cina. Foto: Istimewa.

Kendari – Juru Bicara (Jubir) Tenaga Kerja Asing (TKA) Cina, Efendy diduga membawa kabur uang ratusan juta yang rencananya akan diberikan kepada warga di Kota Kendari bernama Imang (25).

Saat ditemui Kendariinfo, Imang mengaku mobilnya dengan nomor polisi DB 1746 LW digunakan oleh TKA Cina bernama Wang Feng dan Efendy asal Desa Bringin, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sejak 1 November 2023 lalu.

Rencananya mobil tersebut akan mereka gunakan selama 6 bulan terhitung sejak November 2023 sampai Mei 2024 dengan perjanjian harga sebesar Rp6 juta perbulannya.

Selain mobil, Efendy bersama Wang Feng juga mengontrak rumah Imang yang berlokasi di Kelurahan Watulondo, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari dengan perjanjian harga sebesar Rp9 juta selama 6 bulan.

Ketika masa kontrak rumah dan mobil berakhir pada Mei 2024, Imang bertanya kepada Efendy apakah masih mau melanjutkan perjanjian tersebut. Saat itu, Efendy berencana melanjutkan perjanjian itu tetapi Imang ingin melihat lebih dulu mobilnya yang telah mereka pakai selama ini.

Ternyata, Efendy berdalih dengan berbagai alasan terkait mobil yang mereka gunakan. Karena Imang terus mendesak, Efendy pun mengakui bahwa mobil itu ternyata sudah rusak parah karena terlibat tabrakan di Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara (Konut).

Baca Juga:  Antusias Ratusan Warga hingga Teriakan SKI Wali Kota Kendari Menggema di Dapudapura

“Tabrakan sekitar bulan April 2024, tapi dilaporkan ke saya nanti Mei 2024 atau setelah kontrakan rumah berakhir,” katanya, Minggu (30/6).

Mengetahui itu, Imang mengaku kesal dan ia meminta agar fisik mobil ditunjukan keberadaannya. Tetapi, Jubir bernama Efendy itu justru memberikan nomor HP salah satu Babinsa yang ada di Kecamatan Wiwirano, Konut. Pasalnya, bangkai mobil disimpan di sana atau tak jauh dari rumah Babinsa tersebut.

Imang pun berkoordinasi dengan Babinsa itu. Ternyata benar, mobilnya berada di salah satu bengkel di Kecamatan Wiwirano dengan kondisi mengalami kerusakan parah sekitar 85 persen.

Lantas, Imang meminta pertanggungjawaban kepada Efendy dan Wang Feng. Dan saat itu, keduanya mengaku akan bertanggung jawab dengan cara membiayai semua biaya kerusakan yang ditaksir mencapai Rp100 juta lebih.

Seiring berjalannya waktu, Imang berkoordinasi dengan Efendy tetapi ia hanya dijanji-janji terus. Karena kesal, Imang mencoba membangun komunikasi langsung dengan TKA Cina itu melalui WhatsApp (WA).

Dari hasil komunikasi yang dilakukan, TKA Cina itu ternyata telah memberikan sejumlah uang kepada Efendy sebesar Rp120 juta untuk membiayai ongkos perbaikan mobil atau ganti rugi.

Baca Juga:  Breaking News! Sulkarnain Terima Suntikan Vaksin Covid-19 Pertama di Kendari

“Informasi dari Mr. Wang Feng, dia sudah kasihkan uang sama Efendy sebesar Rp120 juta untuk urus semuanya. Ternyata TKA Cina itu mengaku ditipu juga oleh Efendy,” tambahnya.

Imang melanjutkan, Efendy tidak memberikan uang itu dan diduga melarikan diri. Hingga kini, nomor Efendy tidak bisa dihubungi atau putus kontak. Sedangkan mobil Imang sendiri yang rusak parah tidak bisa digunakan lagi.

“Dia (Efendy) diduga bawa lari itu perbaikan mobilku. Makanya saya pergi ambil sendiri itu mobil di Wiwirano, diderek pakai mobil derek,” kesalnya.

Imang berharap, Efendi dan Wang Feng kooperatif. Sebab setahu dia, mobilnya digunakan oleh keduanya untuk mengangkut bahan logistik ke salah perusahaan tambang di Kecamatan Morosi dan Morowali.

Jika keduanya tidak bertanggung jawab, ia memastikan akan melanjutkan kasus ini ke ranah hukum guna ditindak tegas.

“Saya sudah sebar infonya di media sosial juga. Bagi yang tahu keberadaannya itu orang, infokan ke saya, intinya mereka harus tanggung jawab,” pungkasnya.

Secara terpisah, Jubir TKA Cina, Efendy, saat dikonfirmasi Kendariinfo hingga kini belum memberikan respons.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten