Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Cerita Inspiratif Wisudawan Terbaik UHO yang Aktif Jadi Pendonor ASI

Cerita Inspiratif Wisudawan Terbaik UHO yang Aktif Jadi Pendonor ASI
Andi Reni Nur, wisudawati terbaik pada Program Magister UHO periode Januari - April gelombang pertama. Foto: Istimewa

Kendari – Andi Reni Nur yang merupakan seorang wisudawati Magister terbaik Universitas Halu Oleo (UHO) periode Januari – April 2023 pada gelombang pertama, rupanya memiliki cerita inspiratif. Ibu tiga anak ini mengabdikan dirinya sebagai pendonor Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi yang membutuhkan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Andi Reni Nur atau akrab disapa Reni merupakan lulusan terbaik pada Jurusan Administrasi Pendidikan, Pascasarjana UHO dengan durasi studi 1 tahun 8 bulan. Reni lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4,00 hingga mendapatkan gelar kehormatan Summa Cumlaude.

Di sela-sela proses menyelesaikan kuliahnya, Reni kerap menemui ibu-ibu yang tidak bisa memberikan ASI secara langsung kepada bayi mereka, hal itu membuat nuraninya terpanggil untuk menjalankan aksi mulia tersebut.

Hasil pumping ASI dari Andi Reni Nur.
Hasil pumping ASI dari Andi Reni Nur. Foto: Istimewa

“Selain kuliah saya juga aktif mendonorkan ASI, karena kebetulan saya juga masih memiliki bayi usia empat bulan,” katanya kepada Kendariinfo, Senin (8/5/2023).

Selain itu, rasa kemanusiaan tersebut juga lahir setelah melihat postingan-postingan di media sosial dari para ibu yang tidak bisa memberikan asi eksklusif kepada bayinya. Karena menurutnya, ASI memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi dibanding susu formula.

“Rasa kemanusiaan saya juga tergerak untuk donor saat melihat postingan ada bayi yang butuh ASI,” tambahnya.

Baca Juga:  Unilaki Konawe Cetak 281 Wisudawan

Sejak saat itu, Reni pun rutin melakukan pumping atau memompa ASI kemudian disalurkan kepada bayi-bayi yang membutuhkan. Biasanya Reni mengumpulkan hasil pumping-nya tersebut di rumah, kemudian menunggu orang tua bayi untuk mengambilnya.

“Saya pumping sebanyak-banyaknya. Jadi pada saat kuliah, saya aktif menyusui dan aktif juga menjadi pendonor,” lanjutnya.

Disamping itu, Reni memberikan syarat kepada para ibu yang hendak menerima ASI darinya, yakni sang bayi harus berjenis kelamin yang sama dengan bayinya.

“Bayinya harus sejenis kelamin dengan anak saya. Anak saya laki-laki,” imbuhnya.

Reni yang saat ini juga menjadi kepala sekolah di salah satu sekolah dasar di Kendari, sering mendapat tawaran untuk menjadi pembicara dan aktif terjun pada kegiatan-kegiatan sosial.

“Saya pikir, selain kuliah kita juga perlu peduli terhadap sesama, karena itu juga merupakan salah satu wujud dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian,” tutupnya.

Editor Kata
Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten