Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Dapat Dana Rp2,5 Miliar Pengerjaan RTH Puday – Lapulu Diperpanjang

Dapat Dana Rp2,5 Miliar Pengerjaan RTH Puday – Lapulu Diperpanjang
Kondisi pembangunan kawasan RTH Puday - Lapulu. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo (15/8/2022).

Kendari – Pembangunan pemukiman kumuh menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan Puday dan Lapulu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali mendapat suntikan dana sebesar Rp2,5 miliar (M) dari World Bank. Dengan tambahan dana tersebut, target pembangunan diperpanjang hingga September 2022.

Koordinator program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), La Ngkarisu mengatakan dari hasil adendum pembangunan, RTH itu seharusnya kelar pada 25 Agustus 2022. Namun karena ada penambahan biaya imbas dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan lain-lain sehingga waktu pembangunan diperpanjang hingga bulan September.

“Ada penambahan biaya Rp2,5 miliar, dengan bertambahnya biaya, praktis waktu juga ikut bertambah. Oleh karena itu jadwal kelarnya seluruh pembangunan di tanggal 25 Agustus 2022 kemungkinan bakal bergeser sampai September 2022,” katanya.

Kondisi pembangunan kawasan RTH Puday - Lapulu.
Kondisi pembangunan kawasan RTH Puday – Lapulu. Foto: Hasmin Ladiga/Kendariinfo (15/8/2022).

Menurutnya, jika tidak ada penambahan dana, pihaknya akan konsisten menyelesai proyek pada tanggal yang sudah ditentukan. Saat ini, pembangunan terus dilakukan, pihaknya mengeklaim progres pengerjaan telah mencapai progres 94 persen selesai.

“Pengerjaan sebagian besar sudah sampai di tahap finishing, tapi ada beberapa pekerjaan yang belum tersentuh karena ada kekurangan biaya. Tapi dengan masuknya dana ini, pengerjaannya akan segera dilakukan,” imbuhnya.

Baca Juga:  Pesona Lapulu Beach, Paduan Keindahan Tepian Laut dan Jembatan Teluk Kendari

Salah satu proyek yang akan dilakukan dengan adanya suntikan dana ini yaitu, bakal ada pengerjaan box culvert (saluran air), karena ada beberapa titik di kawasan RTH aliran airnya buntu.

“Saat ini kebanyakan pengerjaan yang belum selesai ada di Kelurahan Lapulu, kalau di Kelurahan Puday sisa finishing,” tambahnya.

Harapannya, dengan adanya pembangunan kawasan yang telah menelan biaya sekitar Rp52 miliar, bisa terus dirawat dan berdampak pada perputaran ekonomi masyarakat.

“Nantinya bakal ada kawasan untuk UMKM dan akan diaktifkan kembali pengoprasian transportasi perahu (Papalimbang) sehingga perputaran ekonomi masyarakat bisa terus berlangsung,” pungkasnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten