Diduga Kantongi Ijazah Bodong, Sejumlah Alumni UHO Kendari Terancam Gagal Tes CPNS/PPPK
Kendari – Sejumlah alumni di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari terancam gagal mengikuti tes seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pasalnya, ijazah yang mereka kantongi usai menyelesaikan kuliah di kampus tersebut diduga bodong atau palsu.
Salah satu alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) berinisial UPS mengatakan, ia mengetahui ijazahnya diduga bodong atau palsu saat akan mengurus berkas-berkas persiapan mengikuti seleksi CPNS/PPPK.
“Nomor seri ijazahku ada, tapi namanya ternyata bukan namaku melainkan nama orang lain,” katanya kepada Kendariinfo, Selasa (19/9/2023).
UPS menyebut, ia masuk di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) dan menyelesaikan studi pada April 2019. Namun, saat ia berencana mengikuti seleksi CPNS/PPPK, ia mendapat informasi bahwa ada data-data alumni bermasalah.
Setelah mengecek nomor seri ijazahnya di laman https://ijazah.kemdikbud.go.id/ ternyata nomor seri ijazahnya digunakan oleh nama-nama orang lain.
“Nomor Induk mahasiswa (NIM) ku juga berbeda, tidak sesuai,” kesalnya.
Kasus serupa juga dialami oleh inisial TS, alumni PPKN FKIP yang wisuda pada April 2020. Ia menyebut bahwa nama aslinya di ijazahnya berbeda dengan nama yang dicek di link tersebut.
Berbeda dengan inisial H, ia mengaku menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) pada tahun 2016 lalu. Saat ia mengecek ijazah di link yang sama atau dikenal dengan sebutan Sistem Verifikasi Ijazah secara Elektronik (Sivil), ternyata nomor serinya ijazahnya sama sekali tidak terdaftar.
“Kalau kasusku dengan temanku ini, ijazah tidak terdeteksi di Sistem Verifikasi Ijazah secara Elektronik. Berarti kita ini ijazah bodong. Capeknya kuliah selama ini. Keterlaluan ini, masa sekelas UHO yang begini bermasalah,” kesal H saat dihubungi.
Ia menegaskan, para alumni UHO sedang berlomba untuk mengikuti seleksi tes CPNS/PPPK. Jika masalah ini tidak diselesaikan maka mereka semua akan terancam gagal seleksi. Olehnya itu, ia mendesak pihak kampus agar mencarikan solusi terhadap data-data alumni yang bermasalah itu.
“Terancam gagal ikut seleksi kita ini,” pungkasnya.
Secara terpisah, Humas UHO, Hamdan mengatakan, ia belum mengetahui pasti penyebab data-data alumni bermasalah. Namun ia mengarahkan agar para alumni berkoordinasi dengan bagian akademik di Gedung Kuning UHO.
“Ke Gedung Kuning di Kabag Akademik UHO, di sana bisa didapat info yang jelas,” tutupnya.