Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Pemprov Sultra Usung Tiga Ikon Baru, Salah Satunya Jembatan Buton-Muna

Pemprov Sultra Usung Tiga Ikon Baru, Salah Satunya Jembatan Buton-Muna
Gubernur Sultra, Ali Mazi.

Buton – Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di 2021 tampaknya tancap gas untuk membuat perwajahan baru.

Pasalnya, Pemerintah Provinsi Sultra siap membangun sejumlah ikon baru di wilayah bekas pusat Kesultanan Buton, yang tercantum dalam visi gerakan akselerasi pembangunan daratan dan lautan (garbarata).

Hal itu bukan isapan jempol belaka, di mana pada Sabtu (30/1/2021) Gubernur Sultra, Ali Mazi telah melakukan kunjungan kerja (kunker) untuk meninjau lokasi ikon-ikon baru tersebut.

Melalui siaran pers yang diterima Kendariinfo, Ali Mazi dikabarkan telah meninjau lokasi pembangunan tugu Pahlawan Nasional Oputa Yi Koo, perluasan Bandara Betoambari, hingga lokasi pembangunan Jembatan Buton-Muna di Kota Baubau.

Dirinya mengatakan, hingga saat ini belum ada kendali yang dihadapi terkait pembangunan Jembatan Buton-Muna.

“Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Tengah dan Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau sudah siap melakukan pembebasan lahan. Mudah-mudahan setelah Dana Insentif Daerah (DID) nya selesai pembangunan jembatan ini bisa kita lakukan evaluasinya khususnya masalah tanah,” ujarnya.

Ali Mazi mengimbau agar masyarakat mendukung penuh pembangunan jembatan tersebut. Karena jembatan itu nantinya menjadi salah satu ikon dunia juga.

Tidak sampai di situ, ia juga mengungkapkan, pembangunan jembatan ini telah direncanakannya sejak 17 tahun lalu atau 2003 lalu. Di mana kala itu dirinya menjabat Gubernur Sultra untuk periode pertamanya.

Baca Juga:  Dimeriahkan Rockafada dan Pedangdut Ibu Kota, Ribuan Warga Padati Kampanye Akbar Siska-Sudirman di Kendari

Seperti kata pepatah bijak “manusia hanya bisa berencana”, dan rencana itu baru dapat diwujudkan saat dirinya menjabat di periode kedua ini.

“Bayangkan, pembangunan Jembatan Buton-Muna itu saya rencanakan sejak 2003, nanti 2021 baru terlaksana. Karena pemerintah pusat serius, pemerintah daerah juga harus serius karena dukungan baik morel maupun finansial pemerintah pusat sangat mendukung,” ucapnya.

Dengan adanya jembatan tersebut nantinya dapat menjadi sektor baru pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sebab, Pemprov Sultra juga akan membangun kawasan pariwisata baru sebagai faktor pendukung.

Berikutnya yakni soal perluasan runway Bandara Betoambari. Di mana sang Gubernur telah menyampaikan ke pihak Bandara Betoambari agar membuat rencana runway sepanjang 3.000 meter dan lebar 60 meter agar dirinya sampaikan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.

“Kemarin saya sudah bersurat ke Kementerian, terkait panjangnya 2.500 lebarnya 45. Tapi saya sudah meminta Kepala Bandara untuk dijadikan 3.000 agar bisa dilewati pesawat berbadan lebar dan besar,” ungkapnya.

“Jika sebuah bandara hanya bisa keluar masuk pesawat kecil, maka daerah akan kurang berkembang,” lanjutnya.

Ia mengatakan, dalam sebuah bandara pada satu daerah dapat memberangkatkan jemaah haji dari situ, dan untuk itu pihaknya sedang mendesain dan dianggarkan.

Kemudian terkait ikon berikutnya, yakni pembangunan tugu Sultan Himayatuddin/Oputa Yi Koo, pihaknya tengah melihat letak lokasinya. Menurutnya, patung Oputa Yi Koo nantinya harus dibangun di tempat yang sedap dipandang serta memiliki nilai seni yang estetik karena akan menjadi ikon Sultra.

Baca Juga:  Libatkan Kadin, Ali Mazi Kukuhkan Komite Advokasi Anti Korupsi Sultra

Katanya, dari hasil peninjauannya lokasi yang pas untuk pembangunan patu Oputa Yi Koo di Kota Mara.

Patung sang Sultan Himayatuddin bukan hanya sekadar patung biasa. Pihaknya akan membuatnya menjadi salah satu tempat kunjungan baru untuk masyarakat baik dalam negeri maupun luar negeri.

“Begitu gigihnya ketika itu Oputa Yi Koo berjuang melawan Belanda meskipun dengan bambu runcing dan hanya beberapa pasukan yang setia kepadanya untuk bergerilya di hutan. Oleh karena itu pemerintah memberikan penghargaan sebagai pahlawan nasional. Sebagai generasi muda kita abadikan patungnya bersama dengan museum sejarah Buton di dalamnya,” pungkasnya.

Laporan: Fito

Penulis
Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten