Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Education

Sastra Lisan Tolaki Terancam Punah, Generasi Muda Akan Kehilangan Identitas Lokal

Sastra Lisan Tolaki Terancam Punah, Generasi Muda Akan Kehilangan Identitas Lokal
Konservasi sastra lisan Tolaki yang dilakukan Kantor Bahasa Provinsi Sultra. Foto: Tangkapan layar Menjalin Indonesia 2021.

Kendari – Sastra lisan daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) khususnya sastra lisan Tolaki mengalami kemunduran dan terancam punah.

Hal ini didapatkan dari hasil penelitian Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui kajian vitalitas sastra di Kota Kendari pada tahun 2019 dan Kabupaten Konawe pada tahun 2020.

Menurut Kepala Kantor Bahasa Provinsi Sultra, Herawati saat ini para generasi muda di Sultra lebih mengenal sastra dan budaya dari daerah lain bahkan dari luar, dibanding daerah sendiri.

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Sultra, Herawati. Foto: Wira Muhammad Rafli/Kendariinfo. (13/10/2021).

“Saat ini kita melihat bahwa bahasa dan sastra daerah itu sudah mulai terlupakan oleh generasi muda dan rasa cinta mereka terhadap sastra daerah itu, boleh dikata sudah hampir hilang,” kata Hera kepada Kendariinfo, Rabu (13/10/2021).

Dia menjelaskan, pewarisan bahasa dan sastra daerah kepada generasi penerus adalah hal yang mutlak untuk menghindari kepunahan.

“Kalau bahasa daerah itu hilang maka identitas lokal kita juga akan sirna,” jelasnya.

Hera menyebut, berdasarkan temuan mereka di lapangan, para generasi muda bahkan sudah tidak menguasai bahasa daerah mereka.

Hal tersebut terjadi karena bahasa pertama yang diajarkan kepada mereka bukan lagi bahasa daerah dari ayah atau ibunya, melainkan bahasa Indonesia.

Baca Juga:  Bulan Bahasa 2022, Guru se-Kota Kendari Ikut Lomba Baca Puisi Kantor Bahasa

“Demikian pula dengan sastra. Pengetahuan mengenai sastra lisan, cerita-cerita rakyat yang sarat dengan nilai-nilai moral, yang sarat dengan pesan-pesan moral,” ujarnya.

Menurutnya pesan dan nilai moral yang terkandung dalam sastra lisan daerah ini sangat penting untuk diwariskan ke generasi muda karena diperlukan dalam pembentukan karakter.

Dia juga menambahkan, berdasarkan kajian vitalitas yang dilakukan pihaknya, penutur bahasa Tolaki masih banyak secara kuantitas, tetapi penutur yang mengetahui sastra Tolaki adalah penutur yang berusia tua.

“Itu memberikan indikasi bahwa dalam keadaan masih stabil saat ini, tapi terancam punah karena tidak ada pewarisan kepada generasi muda,” imbuhnya.

Hera berpesan agar generasi muda bisa diwariskan sastra lisan daerah ini untuk menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan mereka terhadap identitas lokal mereka.

“Jangan sampai hanya mengaku orang Tolaki, tetapi bahasa dan sastra tolaki mereka tidak ketahui,” pungkasnya.

Untuk diketahui bentuk dari sastra lisan yaitu dapat berupa prosa seperti mite, dongeng, dan legenda, kemudian puisi rakyat seperti syair dan pantun, lalu seni pertunjukan seperti wayang, ungkapan tradisional seperti pepatah dan peribahasa, nyanyian rakyat, pertanyaan tradisional, mantra dan masih banyak lagi.

Konservasi sastra lisan Tolaki yang dilakukan Kantor Bahasa Provinsi Sultra. Foto: Tangkapan layar Menjalin Indonesia 2021.
Konservasi sastra lisan Tolaki yang dilakukan Kantor Bahasa Provinsi Sultra. Foto: Tangkapan layar Menjalin Indonesia 2021.
Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar

  1. Zainal Arifin

    Saya membuat seni yang berasal dari eeni sastra lisan# Melolama #, mungkin banyak orang sudah lupa bahkan mingkin tidak tahu , saya minta tanggapan saudara tentang karya melolama ini?

    Balas
  2. intan

    Melestarikan sastra lisan yang ada di daerah merupakan tugas masyarakat daerah itu, terutama para generasi muda memang sudah sepatutnya untuk peduli tentang warisan budaya leluhur agar sastra lisan tetap ada dan tidak tergerus zaman. Saya pernah membaca buku mengenai sastra lisan di https://store.intranspublishing.com/2021/11/01/buku-sastra-lisan-dwi-sulistyorini/
    buku ini menarik, semoga bermanfaat

    Balas
Bagikan Konten