Kendariinfo

Media Milenial Sultra

URL Berhasil Disalin
Terkini

Sepanjang Tahun 2022, Dinkes Catat 272 Kasus HIV AIDS di Kendari

Sepanjang Tahun 2022, Dinkes Catat 272 Kasus HIV AIDS di Kendari
Ilustrasi HIV AIDS. Foto: Pixabay/Madartzgraphics.

Kendari – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari merilis data kasus positif Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang terjadi di Kota Lulo yakni sebanyak 272 kasus, di mana angka tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Ellfi mengatakan catatan angka kasus itu terhitung sejak bulan Januari hingga November 2022.

“Kalau yang kita temukan di tahun-tahun sebelumnya sekarang itu masih dalam tahap pengobatan, jadi khusus yang kita temukan di 2022 itu 272 kasus hingga November,” ungkapnya saat diwawancarai, Senin (2/1/2023).

Ellfi menyebut angka positif di tahun 2022 lalu meningkat cukup signifikan dari tahun sebelumnya atau tahun 2021 yakni hanya sebanyak 108 kasus. Kasus tersebut berarti naik lebih dari 2 kali lipat.

“Dari 272 kasus ini kan tidak semua dari Kota Kendari jika kita lihat dari KTPnya, tapi kita temukan di Kota Kendari jadi kita anggap ini sebagai temuan di Kota Kendari,” tambahnya.

Dari 272 kasus HIV dan AIDS ini didominasi oleh laki-laki. Sedangkan untuk penderita kasus HIV dan AIDS ini dipastikan tidak bisa sembuh tetapi pihaknya mencoba untuk mengurangi dampak dari penularan dan perkembangan penyakitnya.

Baca Juga:  FIB UHO Susun Kurikulum MBKM dari Kemendikbudristek

HIV dan AIDS ini sendiri disebabkan oleh perilaku seks menyimpang, maupun seks yang tidak sehat seperti bergonta-ganti pasangan. Selain itu penularan penyakit ini juga disebabkan oleh jarum suntik yang kurang steril.

Saat ini Dinkes Kendari terus melakukan edukasi terkait dengan penyakit menular seksual terhadap masyarakat. Selain itu pihaknya menjamin masyarakat yang telah terkontaminasi oleh HIV dan AIDS tidak ada satupun yang tidak melakukan pengobatan.

Menurutnya jika pasien melakukan pengobatan sesuai dengan standar yang diberikan maka risiko penularan terhadap orang lain akan berkurang atau makin kecil.

“Kita berharap dengan upaya yang kita lakukan kasus HIV dan AIDS di Kota Kendari terus menurun. Karena kalau kita temukan kasusnya pasti kita akan periksa dengan orang terdekatnya kita lakukan pemeriksaan, ada namanya notifikasi pasangan,” pungkasnya.

Tetap terhubung dengan kami:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan Konten